Home

Rabu, 10 September 2014

Filled Under:

Keadaan dan Kekayaan Alam Indonesia

MAKALAH
Keadaan dan Kekayaan Alam Indonesia


Disusun Oleh :
Kelompok 1
1.      Indah Puspa Pratiwi
2.      Yuliyanita
3.      Rima Wulandari
4.      Eneng Firasati Lailiya
5.      Widya Marwah
6.      Lisnawati
7.      Elya Nuraeni
8.      Nurmalia
9.      Aida Fitria Qisti








SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Jalan Babakan Sirna No. 25 Kota Sukabumi
TAHUN 2013/2014
DAFTAR ISI

Halaman Cover .................................................................................................................
Daftar Isi ...........................................................................................................................
Kata Pengantar .................................................................................................................
BAB I Permasalahan
1.1         Latar Belakang ..........................................................................................................
1.2         Rumusan Masalah .....................................................................................................
1.3         Tujuan .......................................................................................................................
BAB II Pembahasan
A.           Keadaan Alam Inonesia ............................................................................................
B.            Pengaruh Letak Geografis terhadap Kekayaan Alam ...............................................
C.            Indonesia dipandang dari Segi Astronomi, Geologi, dan Perairan ...........................
D.           Kekayaan Alam di Indonesia ....................................................................................
E.            10 Kekayaan Alam Indonesia yang Tidak Dimiliki Negara Lain .............................
F.             Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi .............................................................
G.           Pengelolaan sumber daya alam dan dampaknya terhadap lingkungan  ....................
H.           Potensi Indonesia Saat ini .........................................................................................
I.              Peluang Bangsa Indonesia ........................................................................................
J.              Kelemahan Bangsa Indonesia ...................................................................................
K.           Tantangan Bangsa Indonesia ....................................................................................
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan dan Saran ..................................................................................................
Daftar Pustaka ..................................................................................................................










KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat berkat dan rahmatnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini terdiri dari pokok pembahasan mengenai “Keadaan dan Kekayaan Alam Indonesia”. Setiap pembahasan di bahas secara sederhana sehingga mudah dimengerti.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta infomasi dari media elektronik berupa internet yang berhubungan dengan Keadaan dan Kekayaan Alam yang ada di Indonesia, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Kewarganegaraan atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai keadaan alam dan kekayaan yang ada di Indonesia, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

            Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Sukabumi, Oktober 2013


                                                                                                                        Penulis








BAB I
PERMASALAHAN

1.1         Latar Belakang
Kekayaan alam Indonesia merupakan sumber daya alam yang sangat berharga, iklim tropis yang dimiliki negara ini membuatnya menjadi negara yanag agraris yang  banyak mengandalkan sektor agraria dalam memnunjang pembangunan dan  kebutuhan masyarakatnya.
Belum lagi ditambah dengan letak geografisnya yang diapit oleh dua benua dan dua samudera yang menyebabkan banyak sekali keanekaragaman yang ada di Indonesia, berupa flora, fauna maupun mineral yang terkandung di bumi Indonesia.
Kita tidak akan mengetahui seberapa kekayaan alam Indonesia jika kita tidak cari tahu dan analisis apa saja kekayaan alam di Indonesia dan potensi apa saja yang dapat diraih oleh negara kita
Oleh karena kebutuhan pengetahuan kita tentang Indonesia, penulis membuat makalah ini yang bertujuan agar para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana kekayaan dan keadaan alam Indonesia dengan segala keindahan dan keanekaragamannya.
1.2    Rumusan Masalah
1.        Bagaimanakah keadaan alam di Indonesia?
2.        Sebutkan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia?
3.        Faktor apa saja yang mempengaruhi kekayaan alam?
4.        Bagaimana kondisi alam Indonesia saat ini?
1.3    Tujuan
1.        Untuk mengetahui bagaimana keadaan alam di Indonesia
2.        Dapat menyebutkan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia
3.        Menganalisis kondisi alam Indonesia saat ini
4.        Mengetahui  faktor yang mempengaruhi kekayaan alam







BAB II
PEMBAHASAN

A. Keadaan Alam Indonesia
1. Letak Geografis
Pengertian letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dan negara dengan populasi terbanyak nomor empat di dunia. Terdiri dari lima pulau besar dan 30 kepulauan kecil, jumlah keseluruhan mencapai 17.508 pulau dengan 6000 diantaranya telah dihuni. Terbentang sepanjang 5.150 km diantara Benua Australia dan Asia serta membelah Samudera Hindia dan Pasifik di bawah garis khatulistiwa. Letak Indonesia yang diapit dua benua dan berada di antara dua samudra berpengaruh besar terhadap keadaan alam maupun kehidupan penduduk.
Nama Indonesia sendiri adalah campuran dari dua kata yunani Indos yang berarti Indian dan Nesos berarti kepulauan. Lima pulau terbesar adalah Kalimantan atau lebih tepat dikatakan dua pertiga pulau Borneo (539.450 km), Sumatera (473.606 km), Papua, setengahnya adalah bagian dari New Guinea (421.952 km), Sulawesi (189.035 km), serta Jawa dan Madura (132.035 km).
Sebagai sebuah republik yang demokratis, Indonesia terbagi menjadi 32 Provinsi dan daerah otonomi khusus serta secara geografis dapat dipilah menjadi 4 kelompok besar. Pertama adalah Sunda Besar, meliputi pulau-pulau besar seperti Sumatera, jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Kedua adalah Sunda Kecil meliputi pulau-pulau kecil dari Bali hingga (arah timur) Timor. Ketiga adalah maluku termasuk juga semua pulau di antara Papua Sulawesi. Kelompok keempat adalah Papua yang terletak di ujung paling timur NKRI. Posisi yang strategis dari kepulauan serta sejarah Indonesia, baik politik maupun ekonomi telah dikondisikan sedemikian rupa oleh letak geografisnya.

B. Pengaruh Letak Geografis terhadap Kekayaan Alam
Karena letaknya yang dihimpit oleh dua benua dan dua samudera, hal ini berpengaruh terhadap keadaan alam Indonesia, pengaruhnya antara lain:
1.        Wilayah Indonesia beriklim laut, sebab merupakan negara kepulauan, sehingga banyak memperoleh pengaruh angin laut yang mendatangkan banyak hujan.
2.        Indonesia memiliki iklim musim, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angin muson yang berhembus setiap 6 bulan sekali berganti arah. Hal ini yang menyebabkan adanya musim kemarau dan musim hujan di Indonesia.

C. Indonesia dipandang dari Segi Astronomi, Geologi, dan Perairan
Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.
Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung berbagai jenis sumber mineral. Tingginya tingkat biodiversitas (jumlah Keanekaragaman biologi/hayati dari semua jenis binatang,tumbuhan, jamur, bakteri dan organisme yang hidup di atas bumi dengan variasi habitat di mana mereka tinggal) Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya ,seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia. Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti petroleum (minyak bumi), timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.

2.        Iklim
Bagian terpenting dari negara ini ditentukan oleh batas rantai hujan garis kathulistiwa. Hal ini memiliki karakter sebuah iklim tropis. Posisi geografis juga menjadikan Indonesia menjadi sebuah kepulauan yang sebagian pulau kecilnya dikelilingi oleh lautan. Hal tersebut juga memungkinkan sebuh sirkulasi udara yang aktif. Hasilnya yang ada tidak terlalu berbeda dengan daerah kathulistiwa lainnya di samudera-samudera lainnya di seluruh dunia.
Hujan melimpah, temperatur dan kelembaban yang tinggi menjadi iklim rata-rata daerah Indonesia.Rata-rata temperatur terendah adalah 18 derajat celcius. Lebih lanjut lagi kedekatan dengan dua benua memberikan Indonesia karakteristik asia yang menjadi alternatif sesuai dengan musimnya. Perdagangan dan angin musim hujan datang dari Samudera Hindia dan Pasifik menyifatkan karakter iklim tropis
Di Indonesia berlaku hanya dua musim cuaca, musim kering dan basah, atau disebut juga musim hujan. Di sebagian daerah, musim hujan turun dari bulan Desember hingga maret sedangkan musim kering dari bulan mei hingga oktober, dengan periode transisi yang dikarakteristikkan oleh pergantian angin dan cuaca yang berubah-ubag pada bulan-bulan maret hingga mei dan september hingga november. Periode transisi di antara dua musim ini menjadikan silih bergantinya hari dengan sinar matahari penuh dan hujan-hujan selingan. Bahkan pda pertengahan musim hujan temperatur berkisar 21-33 derajat celcius, kecuali daerah  yang berada di lintang atas bisa lebih dingin. Hujan terlebat menurut catatan terjadi pada bulan Desember dan Januari setiap tahunnya.

D. Kekayaan Alam di Indonesia
1.        Flora
Indonesia terletak di dalam wilayah tumbuhan melanesia, meliputi semenajung selatan Malaysia, kepulauan Indonesia, Filiphina serta seluruh Papua New Guinea dan Papua kecuali pulau Salomon. Sebagian besar wilayah Melanesian tertutup oleh tumbuhan hujan tropis yang hebat dan subur, lahan yang senantiasa basah ini memiliki sejumlah besar spesies pepohonan yang meliputi epiphytes, saprophyter, dan lianas. Karakter tersebut dan sejumlah besar spesies genus serta spesies endemic dalam wilayah ini menjadikan kekayaan flora Indonesia menjadi sangat berbeda dengan daratan benua tetangga di Asia dan Australia, begitu juga dengan flora daerah tropis lainnya dari belahan dunia yang lain. Kekayaan wilayah melanesia diwakili sebagian besar oleh bagian yang dimiliki Indonesia, tergambar dari hutanian hampir 40.000 spesies tumbuhan, atau sekitar 10-12 % dari jumlah perkiraan spesies tumbuhan di seluruh dunia.
Dengan ketinggian 1000 m, pengembangan yang lebih baik dari apa yang termasuk ke dalam kelompok temperatur normal dapat dilihat seperti adanya rosaceae, lauraceae,dll. Di dataran yang lebih tinggi, ditemukan hutan elfin atau lumut dan tumbuh-tumbuhan alpen, akan tetapi jika dibandingkan hal ini menjadi tidak signifikan karena sebagian besar bagian Indonesia adaah lahan yang berada di dataran rendah.
Seperti yang diharapkan, kekayaan flora Indonesia mengandung banyak tumbuhan tropis yang unik, contohnya rafflesia arnoldi, yang hanya ditemukan di beberapa tempat di Sumatera, termasuk bunga terbesar di dunia, tanaman parasit ini tumbuh pada tanaman tertentu akan tetapi tidak memproduksi daun.
Memandang kekayaan flora Indonesia tidak mengagetkan jika masyarakat Indonesia sangat bergantung sekali dari sumber daya alam yang ada untuk mendukung kehidupan mereka sehari-hari. Diperkirakan ada 6000 spesies tanaman Indonesia yang langsung digunakan oleh masyarakat setempat.
Ciri khas di era modern ini mungkin adalah penggunaan tumbuhan sebagai sumber bahan baku mentah ramuan obat tradisional serta untuk keperluan perayaan, adat-istiadat, dan tradisi.

2. Fauna (Hewani)
Kepulauan Indonesia letaknya menjadi satu dari batas geografis penyebaran hewan yang paling luar biasa di dunia, merujuk balik ke zaman es ketika banjir besar melanda dunia. Pada zaman es, Jawa, Sumatera, dan Kalimantan terletak pada dataran Sunda serta menyatu dengan lainnya ke dataran Benua Asia, sedangkan Papua dan Benua Australia terletak pada sahul tersendiri pada zaman tersebut. Hal ini menjelaskan mengapa beberapa spesies fauna purba ditemukan di Jawa, Sumatera, dan kalimantan sama sekali berbeda dengan yang berada di Papua begitupun sebaliknya.
Daerah di antara dua patahan (Maluku, Sulawesi, dan kepulauan Sunda Kecil) mempunyai jenis kekayaan fauna yang unik. Bagian terbesar dari fauna daerah tidak ditemukan di Sulawesi, meskipun hanya berjarang 50 km dari Kalimantan menyebrang selat Makassar, dan pulau-pulau seperti Seram, Halmahera, yang terdekat dengan Papua sebagian besar tidak memiliki fauna. Hal ini disebabkan hadirnya sebuah selat yang dalam antara Kalimantan dan Sulawesi serta dalamnya laut Belanda sehingga kelompok pulau-pulau tidak pernah saling berhubungan satu sama lainnya pada zaman es. Para ilmuwan menggambarkan situasi ini ke dalam tiga era fauna
1.        Wallace (era pergeseran dari selatan menuju utara lewat selat Lombok dan Makassar, berakhir hingga tenggara Filiphina
2.        Weber (era pergeseran dan melewati lautan antara Maluku dan Sulawesi)
3.        Lydekker (era pergeseran daerah tepi sahul, yang menyusuri barat Papua dan benua Australia)
Informasi yang diperoleh dari catatan paleontology menyatakan bahwa jumlah spesies yang diketahui pada hari ini lebih sedikit dari masa lalu. Punahnya sebagian spesies binatang tersebut kemungkinan terjadi karena kelaziman proses ekologi dan proses evolusi terkait dengan berbagai  faktor kenaikan batas air laut, perubahan iklim dan habitat.Sebagian contoh, di Jawa, setidaknya lebih dari 75 spesies mamalia yang diketahui sebagai fosil, 35 telah punah, 20 masih selamat, dan 20 lainnya punah di Jawa akan tetapi masih ditemukan di tempat lain di Asia. Proses kepunahan binatang di Pulau jawa pada akhir-akhir ini terkait dengan pengaruh manusia terhadap ekosistem yang ada.
Orang utan ditemukan hanya di Sumatera dan Kalimantan, sangat bergantung terhadap habitat hutan asalnya. Oleh sebab itu untuk melindungi habitat mereka, Indonesia bekerjasama dengan World Wildlife Fund (WWF) telah mendirikan proyek rehabilitasi orang utan di kawasan Bahorok dan Tanjung Puting, khususnya di Sumatera dan Kalimantan, untuk melatih kembali orang utan yang pernah tertangkap agar bisa kembali hidup di alam bebas.
Komodo adalah kadal terbesar di dunia, mencapai panjang hingga 2-3 meter, berasal dari kelompok cara satwa komodo, melingkupi pulau komodo, padar, dan rinca di timur Pulau Jawa, di bagian pantai Pulau Flores
Dikarenakan terisolasi secara geografis dari daratan lain selama jangka waktu yang cukup lama dibandingkan dengan pulau-pulau besar lainnya, Sulawesi memiliki kelompok fauna yang unik melingkupi spesies endemik dan variasinya.

E. 10 Kekayaan Alam Indonesia yang Tidak Dimiliki Negara Lain

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak pulau,budaya,suku dan bahasa tetapi disamping itu Indonesia Menyimpan banyak kekayaan alam yang tidak dimiliki oleh negara lainnya.
Negara Indonesia sebenarnya negara yang sangat kaya, bahkan bisa jadi terkaya di dunia. Sayangnya saat keadaan negeri ini tak secerah yang kita dibayangkan.
Berikut ini 10 kekayaan alam Indonesia
1. Tambang Emas Kualitas Terbaik di-Dunia
Lokasi: Papua, Indonesia
Produksi emas di 2011: 1.444.000 ons atau 40.936 kg
Luas area: 527.400 hektar
Penambang: Freeport-McMoRan Copper & Gold
Jenis tambang: terbuka dan bawah tanah
2. Cadangan Gas Alam Terbesar Di Dunia
Cadangan Gas Alam Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Antara lain di Blok Natuna dan Blok Cepu yang menghasilkan sekitar 200 kaki kubik minyak bumi dan gas alam. Tetapi lagi-lagi yang menikmati ini adalah bangsa lain, karena pengelolanya adalah Exxon Mobil. PERTAMINA - Perusahaan milik Negera ini saat ini sudah mulai bersaing di pasar global.
3. Tambang Batu Bara Terbesar Di Dunia
Batubara yang juga tak kalah berharganya di dunia ini, ternyata tempat terbesarnya juga berasal dari Indonesia . Dari berbagai media internasional menyebutkan bahwa di Indonesia lah yang mempunyai sumber tambang batu bara terbesar di dunia. Kita patut bersyukur potensi sudah dikelola oleh PT. Bukit Asam.

4. Kesuburan Tanah Terbaik Di Dunia
ak ada yang meragukan kualitas tanah Negeri Kita yang sangat-sangat subur . Hampir semua lahan di Negeri Kita bisa ditanami Tumbuhan-tumbuhan apapun. Namun sayang, harusnya kita bisa seperti Filipina yang jadi Eksportir beras dunia, dan Malaysia yang menguasai Kelapa Sawit dunia, atau seperti Swiss dan Brazil yang jadi Rajanya Coklat dan Kopi.
Yang terpenting sekarang kita sebagai generasi bangsa harus ikut menjaga anugerah ini . Jangan sampai rusak karena perbuatan yang nggak bertanggung jawab.
5. Lautan Terluas Di Dunia
Negara ini punya Lautan terluas di dunia, hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain. Indonesia letaknya sangat strategis dikepit oleh dua samudera yaitu samudera hindia dan samudera pasifik.

6. Hutan Tropis Terbesar Di Dunia
Indonesia adalah Negara dengan Hutan Terluas Di Dunia, bahkan semua negara di dunia menyebut Indonesia adalah Paru-paru Dunia Terbesar. Letaknya di pulau sumatra, kalimantan dan sulawesi. Bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan amazon tak cukup kuat untuk menyeimbangkan iklim bumi.
7. Tempat Wisata Eksotis Terbesar Di Dunia
Candi Borobudur merupakan salah satu candi Budha terbesar di dunia. Pulau Komodo terletak di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau Komodo terdapat kadal terbesar di dunia, yaitu biawak Komodo (Varanus komodoensis).  Pulau Bali merupakan pulau wisata terbaik di dunia.
8. Pulau
Indonesia memiliki jumlah pulau terbanyak di dunia yang menurut kajian citra satelit berjumlah 18.306 pulau, pulau yang sudah diberi nama ada 7.870 sedangkan yang belum diberikan nama berjumlah 9634 pulau.
9. Bahasa
Lebih dari 583 bahasa yang berada di Indonesia. Tetapi bahasa nasional Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Walaupun Indonesia memiliki banyak bahasa tetapi Bahasa Jawa adalah bahasa yang paling banyak dipakai/digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

10. Negara Maritim Terbesar Didunia
Kita tahu Indonesia memiliki luas laut 93.000 km2, panjang pantainya pun sekitar 81.000 km2 atau 25 % panjang pantai yang ada di seluruh dunia. Selain itu Indonesia juga memiliki terumbu karang yang sangat banyak dan semuanya indah.
3 lingkungan kekayaan alam :
- di atmosfir
- di permukaan bumi
- di dalam bumi

Pemanfaatan kekayaan alam :
- azas maksimal : dapat memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan mencegah ketimpangan antar daerah
- azas lestari : pemanfaatan jangan sampai merugikan generasi – generasi mendatang
- azas daya saing : harus dimanfaatkan sebagai alat untuk mengurangi ketergantungan kepada negara besar

faktor – faktor yang mempengaruhi tannas di bidang keadaan dan kekayaan alam :
- distribusi dan lokasi sumber kekayaan alam tidak merata
- sifat kekayaan alam saling bergantung dan saling mempengaruhi
- untuk memanfaatkannya diperlukan :
1.      modal yang besar
2.      iptek yang tinggi
3.      Sumber daya manusia yang terampil
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi
Kekayaan sumberdaya hayati Indonesia saat ini diperkiraan sedang mengalami penurunan dan kerusakan. Krisis keanekaragaman hayati ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor , yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Faktor-faktor ini dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu faktor teknis dan faktor struktural.
1. Faktor Teknis
Ada 3 (tiga) aspek yang masuk kedalam kategori faktor teknis yaitu kegiatan manusia, teknologi yang digunakan, dan kondisi alam itu sendiri. Ketiga aspek ini diperkirakan mampu menimbulkan kerusakan dan kepunahan keanekaragaman hayati seperti yang diuraikan berikut ini:

a. Faktor kegiatan Manusia
·         Kesadaran, pemahaman dan kepedulian yang rendah
·         Pemanfaatan berlebih
·         Pemungutan dan perdagangan ilegal
·         Konversi habitat alami
·         Monokulturisme  dalam budidaya dan pemanfaatan
·         Tekanan penduduk
·         Kemiskinan dan keserakahan
b. Pemilihan Teknologi
Beberapa jenis teknologi, teknik dan alat untuk pemanfaatan keanekaragaman hayati dapat menimbulkan kerusakan pada ekosisem. Jenis alat yang diketahui merusak habitat sumber daya hayati pesisir adalah penggunaan alat pengumpul ikan, bahan peledak, bahan beracun dan pukat harimau.
Di bidang pertanian, teknologi pertanian yang intensif, misalnya revolusi hijau (untuk padi) dan revolusi biru (untuk pertambakan udang) telah mengubah cara budidaya polikultur yang kaya spesies dan kultivar dengan budidaya monokultur.
Di laut, sumber pencemaran adalah tumpahan minyak dari kapal, dan kegiatan industri. Sedangkan diperairan tawar, sumber pencemar kebanyakan dari limbah kegiatan industri dan rumah tangga.
c. Faktor Alam
Salah satu faktor alam yang bisa mempengaruhi kerusakan dan penyusutan keanekaragaman hayati ialah Perubahan iklim global. Perubahan iklim global, yang disebabkan antara lain oleh pemanasan global, mempunyai pengaruh pada sistem hidrologi bumi, yang pada gilirannya berdampak pada struktur dan fungsi ekosistem alami dan penghidupan manusia. Beberapa tahun terakhir ini, perubahan iklim telah berdampak pada pertanian, ketahanan pangan, kesehatan manusia dan permukiman manusia, lingkungan, termasuk sumber daya air dan keanekaragaman hayati. Dampak yang mudah terlihat adalah frekuensi dan skala banjir dan musim kering yang panjang, yang terjadi di banyak bagian dunia, termasuk Indonesia.
2. Faktor Struktural
Ada dua akar persoalan atau masalah struktural. Pertama, paradigma pembangunan yang dianut oleh pemerintah selama era 1970-an hingga 1990-an dan kedua, belum terbentuk tata kelola  (good governance) yang baik.Kedua pangkal persoalan tersebut menimbulkan masalah  struktural di bawah ini:
a. Kebijakan Eksploitatif , Sentralistik, Sektoral dan Tidak Partisipatif
Paradigma pertumbuhan ekonomi mendorong pemerintah untuk melakukan sentralisasi pelaksanaan pembangunan dan penguasaan sumber daya untuk pembangunan, termasuk sumber daya alam (Barber , 1996).
b. Sistem Kelembagaan yang Lemah
Indonesia belum mempunyai sistem yang kuat dan efektif untuk pengelolaan keanekaragaman hayati. Akibatnya, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pengelolaan lestari keanekaragaman hayati belum terpadu. Pengelolaan keanekaragaman hayati dilakukan oleh berbagai lembaga tanpa mempunyai wewenang hukum yang jelas.Koordinasi dan integrasi program di antara para pengelola amat lemah, salah satunya karena tidak ada arahan nasional yang kuat dan diakui yang mendasari perencanaan setiap sektor . Akibatnya keputusan yang dibuat sering parsial, seperti yang telah diuraikan di atas, dan bahkan keputusan satu sektor bisa bertentangan dengan sektor lainnya (Wetlands Indonesia Programme, 2003).
Kelemahan di segi kelembagaan juga mempengaruhi koordinasi pelaksanaan kewajiban terhadap berbagai konvensi internasional, misalnya KKH, Konvensi Ramsar dan CITES. Koordinasi dan integrasi program di antara para pengelola amat lemah, salah satunya karena tidak ada arahan nasional yang kuat dan diakui yang mendasari perencanaan setiap sektor. Akibatnya keputusan yang dibuat sering parsial, seperti yang telah diuraikan di atas, dan bahkan keputusan satu sektor bisa bertentangan dengan sektor lainnya (Wetlands Indonesia Programme, 2003).
 c.  Sistem dan penegakan hukum yang lemah
Pengelolaan keanekaragaman hayati secara lestari sulit terjadi karena sistem dan instrumen hukum yang ada masih lemah. Lembaga penegakan hukum sering tidak memahami substansi hukum yang terkaitan dengan keanekaragaman hayati. Sistem judisial juga belum profesional dan otonom sehingga menyulitkan penegakan hukum. Semuanya ini diperparah oleh keterbatasan dana, sumber daya manusia serta infrastruktur yang memadai untuk penegakan hukum (KLH, 2002).
Karena perumusan kebijakan sering tidak melibatkan partisipasi publik, kalangan masyarakat tidak mengetahui adanya kebijakan tersebut, sehingga tidak dapat membantu penegakannya. Lebih jauh, kadang-kadang aparat di daerah tidak mengetahui atau tidak peduli dengan kebijakan yang telah dibuat di pusat. Dan yang terakhir , banyak kebijakan berbeda dari hukum adat yang berlaku di masyarakat sehingga kadang-kadang sulit diterima oleh masyarakat.

Pengelolaan sumber daya alam dan dampaknya terhadap lingkungan

Dalam era globalisasi modern ini, kemajuan teknologi semakin meningkat. Selain itu pengerukan terhadap sumber daya alam semakin meningkat pula seiring dengan kebutuhan manusia yang juga meningkat. Sumber daya alam dimanfaatkan untuk kemakmuran kebutuhan manusia dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidupnya. Dengan demikian sumber daya alam memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Berbagai permasalahan muncul dan memicu terjadinya kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup sehingga dikhawatirkan akan berdampak besar bagi kehidupan makhluk di bumi, terutama manusia yang populasinya semakin besar. Adapun permasalahan- permasalahan yang timbul akan dibahas dan kemudian dikaitkan dengan buku referensi yaitu Melestarikan alam Indonesia yang dikarang oleh J. Supriatna, seorang cendekia muda yang menuliskan tentang pelestarian alam yang seharusnya dilakukan di Indonesia seiring dengan timbulnya permasalahan- permasalahan tentang kerusakan alam di Indonesia.
Permasalahan yang timbul dari pengelolaan sumber daya alam yang terjadi di Indonesia diantaranya adalah terus menurunnya kondisi hutan Indonesia. Hutan merupakan salah satu sumber daya yang penting, tidak hanya dalam menunjang perekonomian nasional tetapi juga dalam menjaga daya dukung lingkungan terhadap keseimbangan ekosistem dunia. Secara geografis kita bisa lihat bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang memiliki hutan yang sangat luas. Dan itu merupakan sebuah kekayaan yang harus diajaga. Akan tetapi bnayak sekali oknum-oknum yang dalam hal ini menyalahgunakan apa yang ada. Sehingganya hutan Indonesia banyak yang rusak dan menimbulkan efek pararel terhadap kondisi alam yang lainya. Permasalahan lain yang timbul adalah Kerusakan DAS (Daerah Aliran Sungai).permasalahan ini timbul diakibatkan oleh permasalah yang pertama yaitu kerusakan hutan. Praktik penebangan liar dan konversi lahan menimbulkan dampak yang luas, yaitu kerusakan ekosistem dalam tatanan DAS. Hal ini akan mengancam keseimbangan ekosistem secara luas, khususnya cadangan dan pasokan air yang sangat dibutuhkan untuk irigasi, pertanian, industri, dan konsumsi rumah tangga.
Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak merupakan salah satu permasalahan yang terjadi akibat pengelolaan sumber daya alam yang tidak baik. Rusaknya habitat ekosistem pesisir seperti deforestasi hutan mangrove serta terjadinya degradasi sebagian besar terumbu karang dan padang lamun telah mengakibatkan erosi pantai dan berkurangnya keanekaragaman hayati Erosi ini juga diperburuk oleh perencanaan tata ruang dan pengembangan wilayah yang kurang tepat. Beberapa kegiatan yang diduga sebagai penyebab terjadinya erosi pantai, antara lain pengambilan pasir laut untuk reklamasi pantai, pembangunan hotel, dan kegiatan-kegiatan lain yang bertujuan untuk memanfaatkan pantai dan perairannya. Laju sedimentasi yang merusak perairan pesisir juga terus meningkat. Di samping itu, tingkat pencemaran di beberapa kawasan pesisir dan laut juga berada pada kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber utama pencemaran pesisir dan laut terutama berasal dari darat, yaitu kegiatan industri, rumah tangga, dan pertanian. Sumber pencemaran juga berasal dari berbagai kegiatan di laut, terutama dari kegiatan perhubungan laut dan kapal pengangkut minyak serta kegiatan pertambangan. Sementara praktik-praktik penangkapan ikan yang merusak dan ilegal serta penambangan terumbu karang masih terjadi dimana-mana yang memperparah kondisi habitat ekosistem pesisir dan laut.
Hal- hal lain juga yang menyebabkan terjadinya dampak negative akibat pengelolaan sumber daya alam yang tidak baik adalah sebagai berikut :
1.      Pertambangan yang merusak lingkungan.
2.      Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati di Indonesia
3.      Pencemaran air semakin meningkat.
4.      Kualitas udara, khususnya di kota-kota besar, semakin menurun.
5.      Lemahnya penegakan hukum terhadap pembalakan liar (illegal logging) dan penyelundupan kayu
Rendahnya kapasitas pengelola kehutanan. Sumber daya manusia, pendanaan, sarana-prasarana, kelembagaan, serta insentif bagi pengelola kehutanan sangat terbatas bila dibandingkan dengan cakupan luas kawasan yang harus dikelolanya. Hal ini mempersulit penanggulangan masalah kehutanan seperti pencurian kayu, kebakaran hutan, pemantapan kawasan hutan, dan lain-lain. Selain itu Hukum lingkungan atau peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup masih kurang bersinergi dengan peraturan perundangan sektor lainnya. Banyak terjadi tumpang tindih dan bahkan saling bertentangan baik peraturan perundangan yang ada baik di tingkat nasional maupun peraturan perundangan daerah. Maka harus ada sebuah perbaikan terhadap aturan hukum dan perundang-undangan dalam hal ini yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
Jika dilihat dari sisi yang lainya maka faktor lain yang menyebabkan timbulnya banyak permasalahn terhadap linkungan hidup adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan. Masyarakat umumnya menganggap bahwa sumber daya alam akan tersedia selamanya dalam jumlah yang tidak terbatas, secara cuma-cuma. Air, udara, iklim, serta kekayaan alam lainnya dianggap sebagai anugerah Tuhan yang tidak akan pernah habis. Demikian pula pandangan bahwa lingkungan hidup akan selalu mampu memulihkan daya dukung dan kelestarian fungsinya sendiri. Pandangan demikian sangat menyesatkan, akibatnya masyarakat tidak termotivasi untuk ikut serta memelihara sumber daya alam dan lingkungan hidup di sekitarnya.
Maka dari itu terlepas dari semua kondisi yang ada, mari kita manfaatkan kekayaan alam dari negara kita serta menggunakanya dengan sebaik mungkin, agar kekayaan alam kita bisa dimanfaatkan secara maksimal dan efisien tanpa merusak kondisi alam yang sudah ada. Selain itu rasa peduli terhadap lingkungan juga harus ditingkatkan, dengan cara memulai dari diri sendiri, memulai dari hal yang paling kecil, dan memulai dari sekarang untuk melakukan gerakan menanam kembali pohon yang rusak, menggunakan air dengan seefisien mungkin dan kegiatan yang lainya.
G. Potensi Indonesia Saat ini
Indonesia merupakan Negara yang sangat luas dan kaya. Indonesia tidak hanya memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga kebudayaan yang beraneka ragam. Dari segi geografis, negeri kita ini memiliki wilayah laut terluas (5,8 juta km2) dan jumlah pulau terbanyak (17.508 pulau). Panjang kepulauan Indonesia dari ujung ke ujungnya sama dengan jarak Dublin, Irlandia hingga Moskow, Rusia (Gambar 1). Panjang pantainya mencakup 81.000 km dan merupakan panjang pantai kedua di dunia setelah Canada, namun merupakan pantai tropis terpanjang di dunia. Bahkan, lautan Indonesiapun luasnya lebih besar daripada daratan Indonesia sendiri.
Penduduk yang tinggal di Indonesia pun sangat banyak. Bank Dunia memberikan keterangan bahwa di tahun 2009, penduduk Indonesia mencapai 230 juta jiwa. Dengan begitu banyak keberlimpahan yang ada di Negeri ini, sungguh sangat ironis bila Indonesia masih memenuhi kebutuhan penduduknya dengan makanan atau barang-barang impor. Dengan banyaknya penduduk Indonesia tersebut, Indonesia sering menjadi sasaran berbagai produk asing.
Indonesia memiliki keanekaragaman berupa flora dan fauna, lebih banyak jumlah speciesnya dibandingkan dengan benua Afrika. Sepuluh persen (10%) dari seluruh spesies tumbuhan berbunga ada di Indonesia (+/- 27.500 spesies ada di Indonesia), 12% jenis mamalia di dunia, 16% jenis reptilia dan amphibia di dunia (+/- 1.539 spesies), 25% jenis ikan di dunia dan 17% jenis burung di dunia. Diantara spesies tersebut terdapat 430 spesies burung dan 200 mamalia yang tidak terdapat di tempat lain dan hanya ada di Indonesia misalnya orangutan, biawak komodo, harimau sumatera, badak jawa, badak sumatera dan beberapa jenis burung (birds of paradise). (Sumber : BAPPENAS. Biodiversity Action Plan for Indonesia, 1993 & World Conservation Monitoring Committee, 1994).
Indonesia memiliki Kawasan hutan yang sangat luas (120,35 juta Ha), setara dengan luas 4 negara besar di Eropa (Inggris, Jerman, Perancis dan Finlandia).Keanekaragaman fauna di Indonesia sangat tinggi ini didukung dengan keadaan tanah, letak geografi serta keadaan iklim. Hal ini ditambah dengan keanekaragaman tumbuh-tumbuhannya sebagai habitat satwa. Hutan hujan tropika di Indonesia terdiri dari banyak pohon. Lebih kurang 4000 jenis yang tumbuh pada berbagai formasi hutan dan tipe hutan telah diketahui dan sekitar 400 jenis pohon telah diketahui nilai komersial kayunya. Potensi hutan rakyat yang dimiliki sebanyak 262.929.193 batang atau setara dengan 65.732.298 m3 (rata-rata per batang/pohon mempunyai volume 0,25 m3), yang terdiri dari jenis pohon jati, sengon, mahoni, bambu, akasia, pinus, dan sonokeling. Jumlah pohon yang siap ditebang sebanyak 74.806.038 batang atau 18.701.509 m3.
Seperti yang semua orang ketahui, dahulu, rempah-rempahlah yang membuat bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa lain. Banyak jamu yang dijual oleh ibu-ibu, obat nenek moyang yang masih belum diketahui kandungan apa yang terdapat di dalamnya. Resep nenek moyang seperti menjadikan bawang merah, bawang putih sebagai obat sakit gigi dan resep lainnya dapat menjadi salah satu dari berbagai potensi yang ada pada bangsa ini.
Tidak hanya sumber daya alam yang terbarukan, sumber daya alam yang tidak terbarukanpun, jumlahnya melimpah di negeri ini. Potensi sumberdaya batubara di Indonesia  sangat melimpah. Potensi tersebut terutama berada di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batubara walaupun dalam jumlah kecil dan belum dapat ditentukan keekonomisannya, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua dan Sulawesi. Trend produksi, penjualan dalam negeri dan penjualan luar negeri batubara 1999-2005.
Walaupun Indonesia menempati urutan ketujuh dalam produsen terbesar batubara, tetapi Indonesia menempati posisi kedua dalam urutan ekportir batubara dunia. Tidak hanya batubara, Negara ini kaya akan  minyak bumi, gas bumi dan berbagai hasil penambangan lainnya.
H. Peluang Bangsa Indonesia
Saat ini visi Negara Indonesia telah terbentuk. Adanya visi juga mengakibatkan Negara Indonesia dapat terus bersatu untuk memperjuangkan visi kedepannya. Karena tidak adanya visi bangsa menyebabkan rakyat Indonesia memilik pandangan berbeda-beda terhadap Negara ini. Tidak adanya visi bangsa yang jelas dapat menimbulkan pandangan yang negatif terhadap bangsa ini, misalnya pandangan kehancuran bangsa Indonesia di masa depan. Untuk mendorong visi pembangunan ekonomi Indonesia 2025, pemerintah telah menetapkan delapan program utama dan 18 aktivitas ekonomi. Kedelapan program utama tersebut adalah: sektor industri, pertambangan, pertanian, kelautan, pariwisata, telekomunikasi, energi, dan pengembangan kawasan. Dengan adanya visi dan program yang telah ditetapkan, Indonesia akan semakin siap untuk terjun ke dalam kompetisi dunia.
Pertumbuhan ekonomi yang dialami indonesia terlihat begitu membaik dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 6,1 persen, lebih besar dari yang ditargetkan sebesar 5,5 %, terhitung pada penutupan akhir tahun 2010. Pertumbungan ini juga akan memberikan harapan besar dan pandangan yang baik bagi dunia.
Banyaknya penduduk yang ada di Indonesia memberikan peluang pasar yang sangat besar. Indonesia memiliki luas laut yang lebih besar dari luas daratannya. Hal ini juga dapat memberikan peluang bangsa Indonesia penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar di dunia. Jumlah lahan hutan yang besar akan membuat bangsa ini selalu diperhitungkan sebagai paru-paru dunia sehingga menjadikannya bangsa yang terhormat. Hutan yang ada  juga dapat membuat bangsa ini sebagai bangsa penghasil kayu dengan sistem yang berkelanjutan. Rempah-rempah yang melimpah serta resep nenek moyang yang dimiliki juga akan memberikan potensi pada Indonesia sebagai Negara pusat herbal dunia.
Kampanye entrepreneur banyak dilakukan pada kalangan masyarakat, tua, muda, dan juga mahasiswa. Sosiolog David McClelland berpendapat,”Suatu negara bisa menjadi makmur bila ada entrepreneur (pengusaha) sedikitnya 2% dari jumlah penduduknya”.  Sementara, di Indonesia jumlah entrepreneur hanya mencapai 0.18% dari jumlah penduduknya. Tidak hanya kampanye, tetapi seminar-seminar entrepreneur dan kemudahan-kemudahan lainnnyapun semakin marak dilakukan,  Usaha-usaha yang dilakukan tersebut diharapkan dapat mendongkrak jumlah entrepreneur di Indonesia. Tidak lama lagi, diharapkan Indonesia bukan menjadi Negara sumber “pekerja” saja, tetapi juga akan menjadi Negara yang makmur dan mandiri.
I.                   Kelemahan Bangsa Indonesia
1.      Kurang Adanya Konsistensi Sebagai Salah Satu Kelemahan Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia terbilang bangsa yang kurang konsisten, kurang fokus dan kurang sabar. Bila terjadi pergantian pemimpin, banyak terjadinya pergantian kebijakan. Pemerintah tidak menerapkan semua kebijakan  yang ada secara berkelanjutan, kebiajakan hanya dilakukan secara berkelanjutan di satu periode saja. Padahal sebuah kesuksesan dibangun dengan suatu proses yang panjang dan berat. Sebuah intan yang indahpun terbentuk dari proses yang sangat berat, proses yang melibatkan tekanan tinggi dan temperatur yang tinggi. Bangsa ini sering kali tidak sabar dan tidak konsisten dalam menjali proses yang berat.
2.      Karakter Masyarakat yang Lemah Menjadi Salah Satu Kelemahan Bangsa Indonesia
Karakter masyarakat Indonesia yang lemah sangat mudah untuk dibuktikan. Menyontek dan korupsi sangat banyak terjadi dan menggerogoti generasi bangsa. Karakter kerja keras rakyat Indonesia masih kurang terlihat. Karakter kerja keras yang tidak terlihat tersebut tidak hanya terlihat pada kemakmuran bangsa tetapi juga terlihat dari gemarnya bangsa ini pada hal-hal yang instan dan tidak berproses panjang. Program-program televisi misalnya Akademi Fantasi Indosiar (AFI), Indonesian Idol, Indonesia Mencari Bakat begitu diminati bangsa ini.
3.      Banyaknya Prasangka dan Pandangan Negatif dari Masyarakat Indonesia Sendiri Menjadi Salah Satu Hambatan Indonesia untuk Terus Maju
Saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton berkunjung ke Indonesia, Hillary Clinton diwawancarai oleh Luna Maya. “Banyak hal yang telah dilakukan oleh rakyat dan pemerintah Indonesia selama satu dekade terakhir, demokrasi yang tegak, tumbuhnya ekonomi Indonesia walau keadaan ekonomi dunia yang cukup sulit. Saya sangat senang atas pencapaian yang bangsa ini capai. Saya juga telah mengatakan, bila seseorang ingin melihat demokrasi, islam, modern, hak wanita yang saling berdampingan, datanglah ke Indonesia. Saya kira, Negara ini adalah tempat yang dapat menggambarkan masa depan yang akan terjadi di dunia.”, papar Hillary Clinton. Begitu banyak hal-hal positif yang terjadi di Negara ini, tetapi berita positif tersebut hanya dapat dinikmati oleh orang “luar”, sedangkan bangsa sendiripun tidak dapat melihat kelebihan-kelebihan bangsa sendiri. Hal yang disesalkan, media cetak maupun elektronik begitu gemar menayangkan sisi-sisi negatif yang terjadi pada bangsa ini. Acara infotainment tidak henti-hentinya berkumandang di televisi mengenai video porno artis dll. Tidak hanya gossip yang tidak jelas kebenarannya, acara yang berisi kekerasan dan kejahatan begitu sering disebarkan. Sedikitnya berita positif dan begitu banyaknya berita negatif mengenai bangsa ini dapat menghambat bangsa ini untuk terus maju.
4.      Mental Pekerja yang Melekat pada Generasi Bangsa
Terdapat begitu banyak proteksi yang didapatkan bagi kaum pekerja, rasa nyaman itu akan menggerogoti mental bangsa ini.  Mental pekerja yang menggrogoti bangsa ini dapat dilihat dari begitu banyaknya tenaga kerja yang dikirim sebagai pembantu di Negara tetangga. Masih banyak mahasiswa yang takut dalam menjadi seorang entrepreneur, selulusnya mereka dari perguruan tinggi. Tidak sedikit pula mahasiswa yang menjadi pekerja di luar negeri, selulusnya mereka dari perguruan tinggi. Tidak beraninya bangsa ini dalam menghadapi risiko-risiko yang ada menjadi salah satu alas an begitu berkembangnya mental “pekerja” pada bangsa ini. Berkembangnya mental pekerja dapat menghambat bangsa ini untuk menjadi bangsa yang makmur dan mandiri.
Tantangan Bangsa Indonesia
1.      Menghapus Kemiskinan sebagai Tantangan Bangsa Ini.
Kemajuan sebuah Negara bukan lagi ditentukan oleh faktor karunia alam, tetapi oleh rekayasa manusia. Hal tersebut memang merupakan kenyataan yang ada dimana dapat dilihat dari Negara Indonesia sendiri. Indonesia merupakan Negara kaya nan luas, tetapi masih saja banyak kemiskinan yang terjadi sekarang. Laut yang dimiliki Indonesia sangat luas, bahkan lebih luas dari daratan yang dimiliki, tetapi laut Indonesia masih banyak yang belum dimanfaatkan dan para mayoritas nelayan Indonesia kondisinya tidak sejahtera.
2.      Melakukan Proteksi terhadap Produk Dalam Negeri sebagai Tantangan Bansa Ini.
Indonesia harus dilindungi dari produk-produk luar negeri yang menyerang bangsa ini. Kebijakan yang dibuat pemerintah harus dibuat untuk melindungi produk dalam negeri. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia menjadi sasaran empuk bagi pasar luar negeri. Bangsa asing sangat memanfaatkan pasar yang ada di Indonesia dimana produk-produk luar negeri dijual dengan harga sangat murah dibandingkan dengan harga produk dalam negeri. Proteksi produk dalam negeri dapat mencegah matinya pengusaha-pengusaha Indonesia yang juga mempekerjakan rakyat Indonesia.
3.      Memperbaiki Karakter Bangsa
Perbaikan karakter bangsa menjadi salah satu  tantangan besar untuk bangsa ini. Budaya sabar, budaya konsistensi, budaya kerja keras harus selalu diinternalisasi oleh seluruh rakyat Indonesia. Untuk memperbaiki karakter bangsa diperlukan begitu banyak pandangan  dan informasi-informasi positif yang ditujukan untuk masyarakat.
4.      Mendongkrak Jumlah Entrepreneur Indonesia   
Menaikkan jumlah entrepreneur merupakan salah satu tantangan besar bagi bangsa ini untuk menyejahterakan rakyatnya. Berbagai cara bisa dilakukan untuk mendongkrak jumlah entrepreneur, misalnya dengan memberikan kemudahan-kemudahan pinjaman modal, pengurangan pajak untuk entrepreneur pemula, dan berbagai kemudahan lainnya.
5.      Peran Mahasiswa dan Perguruan Tinggi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Indonesia
Negeri dengan iklim tropis dan jumlah pulau sebanyak ini sudah barang tentu memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Seperti lirik lagu Koes Ploes pada era 90-an yang berbunyi “tongkat kayu dan batu jadi tanaman”, amat tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Indonesia mendapatkan berkah dari Tuhan yang amat banyak. Misalnya, pohon nangka yang tidak membutuhkan perawatan khusus bisa tumbuh melimpah, atau tanaman singkong yang dapat hidup hampir di segala jenis tanah.
Adanya penduduk yang begitu banyak merupakan suatu kesempatan emas pagi setiap pengusaha makanan di Indonesia untuk terus berkembang karena 230 juta penduduk tersebut harus selalu makan agar dapat tetap melangsungkan hidupnya. Tetapi pada kenyataanya, hal tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik. Produk makanan lokal di Indonesia selalu kalah dengan produk pangan yang berbahan baku impor. Saat ini, masyarakat Indonesia masih memilih mie instant menjadi makanan pokok kedua mereka setelah beras. Padahal, mie instant itu sendiri merupakan makanan yang berbahan dasar tepung terigu yang terbuat dari gandum yang notabene merupakan jenis tanaman yang tidak dapat tumbuh di tanah Indonesia.
Dahulu kita biasa menyebut Indonesia sebagai ini negara agraris. Tetapi, sekarang, kenyataanya, kesejahteraan petani di Indonesia mengalami keprihatinan dimana kesejahteraan petani terus menurun dari tahun ke tahun. Dan semakin lama semakin tampak fenomena bahwa generasi muda sekarang tidak tertarik pada bidang pertanian. Bidang pertanian semakin ditinggalkan generasi muda yang ada karena bidang pertanian di Indonesia identik dengan sistem pertanian yang tradisional serta sistem yang kurang efisien dengan masih menggunakan tenaga manusia.
Mari kita cermati beberapa fenomena yang terjadi di Indonesia. Dengan begitu banyaknya komoditi lokal yang berkualitas sama, dan bahkan lebih tinggi daripada komoditas negara lain, kita belum bisa mengambil manfaat yang optimal. Sebagai contoh, misalnya, saat ini pemenuhan karbohidrat rakyat Indonesia sangat banyak disuplai oleh terigu yang berasal dari gandum impor dari Amerika, oleh sebab yang telah disinggung sebelumnya. Padahal, Indonesia memiliki bahan pangan yang potensial, seperti singkong/ubi kayu. Dengan fleksibilitas produk turunan yang tinggi, singkong seharusnya mampu menggantikan terigu sebagai bahan baku berbagai makanan seperti roti, mie, dan biskuit.
Jika kita meninjau aspek energi, banyak sekali tanaman asli Indonesia yang berpotensi mendukung penghematan bahan bakar fosil seperti minyak dan gas bumi. Sebut saja kelapa sawit. Produk buangan dari industri minyaknya (sabut dan tandan) dapat dijadikan bahan bakar berbagai proses di industri atau diolah menjadi bioetanol.
Di bidang agronomi, kita mendapati kondisi di mana petani selalu menjadi pihak yang selalu dirugikan. Kesejahteraan mereka berada pada tingkat yang sulit tertolong karena berada dalam “lingkaran setan” antara tengkulak dan pasar. Padahal, dengan sedikit pengetahuan mengenai peningkatan nilai jual suatu hasil pertanian, bukan tidak mungkin kondisi tersebut dapat dibuah seratus delapan puluh derajat. Misalnya, untuk menekan kerugian, petani dianjurkan memiliki alat transportasi sendiri agar margin harga pokok komoditi dengan harga jualnya di pasaran relatif kecil. Alangkah lebih baik pula jika para petani melakukan pengolahan tahap awal terhadap hasil pertanian mereka, dapat berupa pengawetan sederhana atau pengemasan. Dengan begitu, rantai pemasaran komoditi pertanian lebih panjang dan keuntungan petani pin semakin besar.
Berbagai pemanfaatan kearifan lokal tersebut bukannya sama sekali belum dilakukan. Namun, kita masih menganut budaya gengsi dan kurang percaya diri untuk mengubah dunia melalui kekayaan negeri. Paradigma berpikir masyarakat bahwa produk negara lain lebih bagus menciptakan stagnasi industri dalam negeri dan segala teknologi yang seharusnya mendukungnya. Kondisi tersebut didukung pula oleh ketidakberdayaan pemerintah untuk mengurangi pasokan impor berbagai komoditi yang sebetulnya bisa digantikan oleh produk kita sendiri.
Sebagai Mahasiswa, banyak yang dapat dilakukan sebenarnya, mulai dari melakukan riset yang berkaitan dengan ketahanan pangan, riset mengenai subtitusi pangan yang berbahan dasar “asing” dengan bahan pangan yang berbahan dasar “lokal”, sampai belajar mendalami agrobisnis dan mengamalkannya saat lulus nanti dengan menjadi entrepreneur bidang agrobisnis.
Dikabarkan, lulusan Institut Pertanian Bogor yang merupakan perguruan tinggi pertanian terbesar di Indonesia jarang sekali yang bekerja atau merintis usaha yang berbau dengan pertanian. Kebanyakan dari lulusan perguruan tinggi tersebut memilih bekerja sebagai pegawai Bank dan sebagainya. Hal tersebut menyimpukan bahwa ada sesuatu yang salah dengan “image” pertanian.
Mahasiswa sebagai komponen yang dekat dengan masyarakat sebaiknya dapat melakukan pencerdasan mengenai ketahanan pangan pada masyarakat. Mahasiswa dapat melakukan gerakan-gerakan perlindungan ketahanan pangan nasional, misalnya dengan membuat gerakan “diet mie instant”, “aku cinta singkong” dan sebagainya. Tidak hanya itu, mahasiswa juga dapat membantu perubahan image makanan lokal seperti singkong, ubi, jagung menjadi makanan yang mewah. Tidak hanya itu, mahasiswa sebagai komponen yang netral juga dapat mensosialisasikan kelebihan berbagai bahan pangan nasional pada masyarakat.




















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran
Potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia begitu banyak, Indonesia memiliki luas wilayah begitu besar, keanekaragaman budaya, keanekaragaman flora dan fauna, luas lautan yang lebih besar dari luas daratannya, luas hutan yang begitu besar. Kekayaan Indonesia tidak hanya adapada sumber daya terbarukan. Indonesia juga kaya akan sumber daya tak-terbarukan, Indonesia kaya akan batu-bara, hasil tambang, minyak bumi, gas alam, dan lain-lain.
Kelemahan yang dimiliki bangsa antara lain, kurang adanya konsistensi masyarakat dan pemerintah, lemahnya karakter bangsa Indonesia, banyaknya prasangka negatif dan berbagai pandangan negative yang disediakan media untuk masyarakat Indonesia, dan masih menggrogotinya mental “pekerja” pada masyarakat
Demikian pembahasan materi yang bisa kami berikan, penulis mengharapkan materi ini dapat dimengerti oleh kami khususnya dan oleh pembaca pada umumnya untuk menambah wawasan nusantara kita. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikan di masa yang akan datang



Penulis





DAFTAR PUSTAKA



1 komentar:

Pengikut