MAKALAH
Perilaku Manusia
Disusun Oleh :
1.
Indah Puspa Pratiwi
2.
Yuliyanita
3.
Rima Wulandari
4.
Eneng Firasati Lailiya
5.
Widya Marwah
6.
Lisnawati
7.
Elya Nuraeni
8.
Nurmalia
9.
Aida Fitria Qisti
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Jalan Babakan Sirna No. 25 Kota Sukabumi
2013
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada
kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul :“ Perilaku Manusia”. Makalah
ini kami susun untuk memenuhi tugas mata ajar Psikologi Keperawatan.
Kami menyadari bahwa didalam proses penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.
Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karena itu dengan
rendah hati kami berharap kepada pembaca untuk memberikan masukan, saran dan
kiritik yang sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Sukabumi, Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Perilaku Manusia
B.
Proses Pembentukan Perilaku
C.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia
D.
Macam-Macam Perilaku Manusia
E.
Bentuk-bentuk Perubahan
Perilaku
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan.
Perilaku dikatakan wajar apabilam ada penyesuaian diri yang harus
diselaraskandengan peran manusia sebagai individu, social, dan berketuhanan.
Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang
berjalan, naik sepeda, dll. Untuk aktivitas ini mereka harus berbuat sesuatu,
misal : kaki yang satu diletakkan pada kaki yang lain.
Jika seseorang duduk diam dengan sebuah buku
ditangannya, ia dikatakan sedang berperilaku ia sedang membaca, sekalipun
pengamatan dari luar sangat minimal, sebenarnya perilaku ada dibalik tirai
tubuh, didalam tubuh manusia itu sendiri. Perilaku terdiri dari aktivitas-
aktivitas yang berlangsung, baik didalam maupun diluar.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud perilaku manusia?
2.
Bagaimana proses pembentukan perilaku?
3.
Sebutkan faktor yang mempengaruhi perilaku manusia!
4.
Sebutkan mcam-macam perilaku manusia!
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian perilaku manusia
2.
Memahami proses pembentukan perilaku
3.
Mampu menyebutkan faktor yang mempengaruhi perilaku
manusia
4.
Mengetahui macam-macam perilaku manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Perilaku
Manusia
Perilaku adalah tindakan
atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat
luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah,
menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik
yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
(Notoatmodjo, 2003).
Menurut Skinner, seperti
yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan
respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh
karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme,
dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori
“S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau
aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat
diamati pihak luar (Notoatmojo, 2005).
Psikologi memandang perilaku manusia (Human Behavior) sebagai reaksi yang
dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks. Berbicara tentang perilaku,
manusia itu unik /khusus. Artinya tidak sama antar dan inter manusianya. Baik
dalam hal kepandaian, bakat, sikap, minat, maupun kepribadian. Manusia
berperilaku atau beraktivitas karena adanya tujuan tertentu. Dengan adanya need
atau kebutuhan diri seseorang maka akan muncul motivasi/penggerak , sehingga
manusia itu berperilaku , baru tujuan tercapai dan individu mengalami kepuasan.
Siklus melingkar kembali memenuhi kebutuhan berikutnya atau kebutuhan lain dan
seterusnya dalam suatu proses terjadinya perilaku manusia (Widyatun, 1999).
Sedangkan menurut Bandura, suatu formulasi
mengenai perilaku dan sekaligus dapat memberikan informasi bagaimana peran
perilaku itu terhadap lingkungan dan terhadap individu atau organisme yang
bersangkutan. Formulasi Bandura berwujud B=
behavior. E=environment, P=person, atau organisme. Perilaku
lingkungan dan individu itu sendiri saling berinteraksi satu sama lain. Ini
berarti bahwa perilaku individu dapat mempengaruhi individu itu sendiri,
disamping itu perilaku juga berpengaruh pada lingkungan. Demikian pula
lingkungan, dapat mempengaruhi individu (Walgito,2003).
B. Proses Pembentukan Perilaku
Menurut Walgito (2003), pembentukan perilaku
dibagi menjadi 3cara sesuai keadaan yang diharapkan, yakni:
1.
Cara
pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan
Salah satu cara pembentukan perilaku dapat
ditempuh dengan kondisioning atau kebiasaan. Dengan cara membiasakan diri untuk
berperilaku seperti yang diharapkan, maka akhirnya akan terbentuklah perilaku
tersebut.cara ini didasarkan atas teori belajar kondisioning baik yang
dikemukakan oleh Pavlov maupun oleh Thorndike dan Skinner terdapat pendapat
yang tidak seratus persen sama, namun para ahli tersebut, mempuntai dasar
pandangan yang tidak jauh beda satu sama lain.
2.
Pembentukan
perilaku dengan pengertian (insight)
Disamping pembentukan perilaku dengan
kondisioning atau kebiasaan, pembentukan perilaku juga dapat ditempuh dengan
pengertian. Cara ini didasarkan atas teori belajar kognitif yaitu belajar
disertai dengan adanya pengertian. Bila dalam eksperimen Thorndike dalam
belajar yang dipentingkan adalah soal latihan, maka dalam eksperimen Kohler
dalam belajar yang dipentingkan dalah pengertian. Kohler adalah salah satu
tokoh psikologi Gestalt dan termasuk dalam aliran kognitif.
3.
Pembentukan
perilaku dengan menggunakan model
Disamping cara-cara pembentukan perilaku
diatas, pembentukan perilaku masih dapat ditempuh dengan menggunakan model atau
contoh. Pemimpin dijadikan model atau contoh bagi yang dipimpinnya. Cara ini
didasarkan oleh teori belajar sosial (social
learning theory) atau observational
learning theory yang dikemukakan oleh Bandura (1977).
Menurut penelitian Rogers (1974) seperti dikutip
Notoatmodjo (2003), mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru
didalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan yakni :
1)
Kesadaran (awareness)
Dimana
orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap
stimulus (objek)
2)
Tertarik (interest)
Dimana orang mulai tertarik pada stimulus
3)
Evaluasi (evaluation)
Menimbang-nimbang
terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti
sikap responden sudah lebih baik lagi.
4)
Mencoba (trial)
Dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru.
5)
Menerima (Adoption)
Dimana
subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya
terhadap stimulus.
C. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia
1. Keturunan
Keturunan adalah pembawaan/karunia dari Tuhan YME.
Keturunan sering disebut dengan pembawaan, heredity-teori Mendel ( yang dikenal
dengan hipotesan genetika ) menyatakan bahwa :
a. Tiap sifat makhluk hiddup
dikendalikan oleh faktor lingkungan.
b. Tiap pasangan merupakan penentu
alternatif bagi keturunannya.
c. Pada waktu pembebtukan sel
kelamin, pasangan keturunan memahisah dan menerima pasangan faktor keturunan.
2. Lingkungan
Lingkungan sering disebut miliu,
environment atau nurture. Lingkungan dalam pengertian psikologi adalah
segala apa yang berpengaruh pada diri individu dalam berperilaku.
Lingkungan turut berpengaruh terhadap perkembangan pembawaan dan kehidupan
manusia.
Lingkungan dapat digolongkan :
A. lingkungan manusia
Meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat dan termasuk
didalamnya keudayaan, agama, taraf kehidupan.
B. lingkungan benda
Benda yang terdapat disekitar manusia yang turut
memberi warna pada jiwa manusia yang disekitarnya.
C. lingkungan geografis
lingkungan ini turut mempengaruhi
corak kehidupan manusia. Masyarakat yang tinggal di daerah pantai mempenyai
keahlian, kegemaran dan kebudayaan yang berbeda dengan manusia yang tinggal di
daerah yang gersang.
Pengaruh lingkungan pada individu sebagai dua sasaran
yaitu :
A.
Lingkungan membuat individu sebagai makhluk social.
B.
Lingkungan membuat wajah budaya bagi individu.
3. Emosi
Merupakan konsep dasar
dalam pembentukan perilaku. Perubahan perilaku manusia dapat ditimbulkan akibat
kondisi emosi. Perubahan yang didasari memungkinkan mengubah sifat atau
perilakunya. Emosi menunjukkan kegoncangan organisme yang disertai oleh
gejalagejala kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologis. Bila orang yang
Anda cintai menaemoohkan Anda, Anda akan bereaksi secara emosional karena Anda
mengetahui makna vemoohan itu (kesadaran). Jantung Anda akan berdetak lebih
cepat, kulit memberikan respons dengan mengeluarkan keringat, dan aapas
terengah-engah (proses fisiologis). Anda mungkin membalas cemoohan itu dengan
kata-kata keras atau ketupat bangkahulu (keperilakuan).
4. Persepsi
Organisasi pengamatan membentuk
perilaku yang berbeda karena pengamatannya berbeda. Pengalaman yang dihasilkan
dari indra penglihatan, pendengaran, penciuman dsb, setiap orang memiliki
persepsi yang berbeda meskipun obyeknya sama.
5. Motivasi
Daya dorong , menjadi penguat
terhadap perilakunya. Dorongan untuk bertindak guna mencapai suatu tujuan,
sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan fisiologi, psikologi dan sosial.
6. Belajar
Ketika orang sudah matang masa
perkembangannya otomatis akan mempengaruhi perkembangan psikis seseorang.
Kematangan dan perkembangan menampilkan kemampuan seseorang sesuai
kebutuhannya.
7. Intelegensi
Ketika seseorang mempunyai
intelegensi tinggi akan memberikan keanggunan pada perilakunya. Kemampuan
seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan
efektif.
Faktor - Faktor lain yang Mempengaruhi Perilaku Manusia
1. Faktor Personal :
1.
Faktor BiologisFaktor
biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan
faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing
oleh aturan-aturan yang sudahdiprogram secara genetis dalam jiwa manusia.
2.
Faktor
SosiopsikologisKita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen.
1. Komponen Afektif
Merupakan aspek emosional dari
faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannyadengan
pembicaraan sebelumnya.
2. Komponen Kognitif
Aspek
intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.
3. Komponen Konatif
Aspek
volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.
2.
Faktor
Situsional
Salah
satu faktor yang mempengaruhi perilaku manusia adalah
faktor situasional. Menurut pendekatan ini, perilaku manusia
dipengaruhi oleh lingkungan/situasi. Faktor-faktor situasionalini berupa:
1.faktor rancangan dan
arsitektural, misal penataan ruang
2. faktor temporal, misal keadaan emosi
3. suasana perilaku, misal cara berpakaian
dan cara berbicara
4.teknologi
5. faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur
sosial dan karakteristik sosial
individu
6. lingkungan psikososial yaitu persepsi
seseorang terhadap lingkungannya
7. stimuli yang mendorong dan memperteguh
perilaku
D. Macam-Macam Perilaku Manusia
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka
perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :
1. Perilaku tertutup (convert behavior)
Perilaku
tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung
atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang
terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati
secara jelas oleh orang lain.
2.
Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon
seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon
terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang
dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
Macam-Macam Klasifikasi Perilaku
yang Lain
1. Perilaku Refleks
1. Perilaku Refleks
Dilakukan oleh manusia secara
otomatis. Perilaku ini diluar lapangan kemampuan manusia serta terjadi tanpa
dipikir atau diinginkan, kadang-kadang terjadi tanpa disadari sama sekali.
Perilaku refleks ini secara umum mempunyai tujuan menghindari ancaman yang
merusak keberadaan individu sehingga individu dapat berperilaku dengan normal.
2. Perilaku
refleks bersyarat
Merupakan perilaku yang muncul
karena adanya rangsangan tertentu. Reaksi ini wajar dan merupakan pembawaan
manusia dan bisa dipelajari atau dapat dari pengalaman. Dengan demikian gerak
refleks adalah kesatuan kelakuan dan berdasarkan kelakuan itu tersusunlah kelakuan
manusia yang kompleks dengan segala tingkatan. Apabila timbulnya rangsangan
berulang-ulang maka perilaku refleks bersyarat akan lemah.
3. Perilaku
yang mempunyai tujuan
Yaitu perilaku naluri adalah
gerak refleks yang kompleks atao merupakan rangkaian tahap-tahap yang banyak,
masing-masing tahap merupakan perilaku refleks yang sederhana. Ada tiga gejala
yang menyertai perilaku bertujuan yaitu pengenalan, perasaan atau emosi,
dorongan, keinginan, atau motif.
E. Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku
Bentuk perubahan perilaku sangat
bervariasi, sesuai dengan konsep yang digunakan oleh para ahli dalam
pemahamannya terhadap perilaku. Di bawah ini diuraikan bentuk-bentuk perubahan
perilaku menurut WHO. Menurut WHO, perubahan perilaku itu dikelompokkan menjadi
tiga.
1. Perubahan Alamiah (Natural
Change)
Perilaku manusia selalu berubah.
Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah. Apabila dalam
masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan fisik atau sosial budaya
dan ekonomi, maka anggota-anggota masyarakat di dalamnya juga akan mengalami
perubahan. Misalnya, Bu Ani apabila sakit kepala (pusing) membuat ramuan
daun-daunya yang ada dikebunnya. Tetapi karena perubahan kebutuhan hidup, maka
daun-daunan untuk obat tersebut diganti dengan tanaman-tanamanuntuk bahan
makanan. Maka ia ketika sakit, dengan tidak berfikir panjang lebar lagi Bu Ani
berganti minum jamu buatan pabrik yang dapat dibeli di warung.
2. Perubahan Terencana (Planned
Change)
Perubahan perilaku ini
terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek. Misalnya, Pak Anwar
adalah perokokberat. Karena pada suatu saat ia terserang batuk-batuk yang
sangat mengganggu, maka ia memutuskan untuk mengurangi rikok sedikit demi
sedikit, dan akhirnya berhenti merokok sama sekali.
3. Kesediaan untuk Berubah
(Readdiness to Change)
Apabila terjadi suatu inovasi
atau program-program pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi
adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan
tersebut (berubah perilakunya), dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk
menerima inovasi atau perubahan tersebut. Hal ini disebabkan setiap orang
mempunyai kesediaan untuk berubah (readdiness to change) yang berbeda-beda.
Setiap orang di dalam suatu
masyarakat mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda, meskipun
kondisinya sama.
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
perilaku manusia merupakan hasil dari segala pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkungannya. Perilaku manusi terdiri dari beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku manusia, sifat-sifat umum dan khusus perilaku manusia,
bentuk-bentuk perubahan perilaku, dan macam-macam perilaku manusia.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku terdiri Faktor Personal,
dan Faktor Situsional. Sifat-sifat umumnya terdiri dari
pengamatan, perhatian, tanggap, fantasi, ingatan, berfikir, motif.
Bentuk-bentuk perilakunya yaitu, perbahan alamiah, perubahan terencana,
kesediaan untuk berubah. Begitu juga macam-macam perilakunya yaitu perilaku
refleks dan perilaku refleks bersyarat.
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa manusia
itu unik dan berbeda, dari perbedaan itu pula yang menyebabkan adanya
interaksi social diantara manusia.Teori ± teori diatas juga menunjukkan pada
kita bahwa perilaku itu didorong dan diarahkanketujuan. Mereka juga menunjukkan
pada kita bahwa perilaku yang ingin mencapai tujuan cenderung
untuk menetap.Terkadang manusia merasa nyaman dengan perbedan tetapi ada juga
yang tidak merasa nyamandalam perbedaan yang ada dikarenakan lingkungan tempat
manusia tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
- Albarracin, Dolores, Blair T.Johnson, dan Mark P
Zanna. The handbook of Attitude, Routledge, 2005.
- Sarwono, Solita. Beberapa konsep beserta
aplikasinya, 1993.
- Maulana, Heri DJ.Promosi kesehatan,
jakarta:buku kedokteran EDC, 1993.
- Wawan , A dan M, Dewi. Pengetahuan ,
sikap, dan perilaku manusia, Yogyakarta:Nuha medika, 2010.
- Manra, I.B. Stategi penyuluhan kesehatan,
jakarta:departemen kesehatan Ri, 1997.
- Notoatmodjo, Soekidjo, Ilmu perilaku
kesehatan, jakarta:Rineka cipta, 2010.
- Notoatmodjo, Soekidjo, Perilaku
kesehatan dan pendidikan, jakarta, 2003.
Bagaimana perspektif kedepannya, harapan, impian, atau cita cinta dr perilaku dimaksud...apakh mempunyai suatu nilai yang diasumsikan benar atau hanya pemuasan kata/kalimat belaka....tolong reject kembali....thank you..
BalasHapusnice
BalasHapus