MAKALAH
Keadaan dan Kekayaan Alam Indonesia
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1.
Indah Puspa Pratiwi
2.
Yuliyanita
3.
Rima Wulandari
4.
Eneng Firasati Lailiya
5.
Widya Marwah
6.
Lisnawati
7.
Elya Nuraeni
8.
Nurmalia
9.
Aida Fitria Qisti
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Jalan Babakan Sirna No.
25 Kota Sukabumi
TAHUN 2013/2014
DAFTAR ISI
Halaman Cover
.................................................................................................................
Daftar Isi
...........................................................................................................................
Kata Pengantar
.................................................................................................................
BAB I Permasalahan
1.1
Latar
Belakang
..........................................................................................................
1.2
Rumusan
Masalah .....................................................................................................
1.3
Tujuan
.......................................................................................................................
BAB II Pembahasan
A.
Keadaan
Alam Inonesia ............................................................................................
B.
Pengaruh Letak Geografis terhadap
Kekayaan Alam ...............................................
C.
Indonesia dipandang dari Segi Astronomi, Geologi, dan
Perairan ...........................
D.
Kekayaan Alam di
Indonesia ....................................................................................
E.
10 Kekayaan Alam
Indonesia yang Tidak Dimiliki Negara Lain .............................
F.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kondisi .............................................................
G.
Pengelolaan sumber daya
alam dan dampaknya terhadap lingkungan ....................
H.
Potensi Indonesia
Saat ini .........................................................................................
I.
Peluang
Bangsa Indonesia ........................................................................................
J.
Kelemahan
Bangsa Indonesia ...................................................................................
K.
Tantangan
Bangsa Indonesia ....................................................................................
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan dan Saran ..................................................................................................
Daftar
Pustaka
..................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan
kepada Allah SWT atas berkat berkat dan rahmatnya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Makalah ini terdiri dari pokok pembahasan mengenai
“Keadaan dan Kekayaan Alam Indonesia”. Setiap pembahasan di bahas secara
sederhana sehingga mudah dimengerti.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang
penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta
infomasi dari media elektronik berupa internet yang berhubungan
dengan Keadaan
dan Kekayaan Alam yang ada di Indonesia, tak
lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Kewarganegaraan atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga
kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat
diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi
manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai keadaan alam dan kekayaan yang ada di
Indonesia, khususnya bagi penulis. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Sukabumi, Oktober 2013
Penulis
BAB I
PERMASALAHAN
1.1
Latar Belakang
Kekayaan alam Indonesia merupakan sumber daya alam yang sangat berharga,
iklim tropis yang dimiliki negara ini membuatnya menjadi negara yanag agraris
yang banyak mengandalkan sektor agraria
dalam memnunjang pembangunan dan kebutuhan
masyarakatnya.
Belum lagi ditambah dengan letak geografisnya yang diapit oleh dua benua
dan dua samudera yang menyebabkan banyak sekali keanekaragaman yang ada di
Indonesia, berupa flora, fauna maupun mineral yang terkandung di bumi
Indonesia.
Kita tidak akan mengetahui seberapa kekayaan alam Indonesia jika kita tidak
cari tahu dan analisis apa saja kekayaan alam di Indonesia dan potensi apa saja
yang dapat diraih oleh negara kita
Oleh karena kebutuhan pengetahuan kita tentang Indonesia, penulis membuat
makalah ini yang bertujuan agar para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana
kekayaan dan keadaan alam Indonesia dengan segala keindahan dan
keanekaragamannya.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Bagaimanakah
keadaan alam di Indonesia?
2.
Sebutkan
kekayaan alam yang dimiliki Indonesia?
3.
Faktor
apa saja yang mempengaruhi kekayaan alam?
4.
Bagaimana
kondisi alam Indonesia saat ini?
1.3 Tujuan
1.
Untuk
mengetahui bagaimana keadaan alam di Indonesia
2.
Dapat
menyebutkan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia
3.
Menganalisis
kondisi alam Indonesia saat ini
4.
Mengetahui
faktor yang mempengaruhi kekayaan alam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keadaan Alam
Indonesia
1. Letak Geografis
Pengertian letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Indonesia
adalah negara kepulauan terbesar dan negara dengan populasi terbanyak nomor
empat di dunia. Terdiri dari lima pulau besar dan 30 kepulauan kecil, jumlah
keseluruhan mencapai 17.508 pulau dengan 6000 diantaranya telah dihuni.
Terbentang sepanjang 5.150 km diantara Benua Australia dan Asia serta membelah
Samudera Hindia dan Pasifik di bawah garis khatulistiwa. Letak Indonesia yang
diapit dua benua dan berada di antara dua samudra berpengaruh besar
terhadap keadaan alam maupun kehidupan penduduk.
Nama Indonesia sendiri
adalah campuran dari dua kata yunani Indos
yang berarti Indian dan Nesos berarti
kepulauan. Lima pulau terbesar adalah Kalimantan atau lebih tepat dikatakan dua
pertiga pulau Borneo (539.450 km), Sumatera (473.606 km), Papua, setengahnya
adalah bagian dari New Guinea (421.952 km), Sulawesi (189.035 km), serta Jawa
dan Madura (132.035 km).
Sebagai sebuah republik
yang demokratis, Indonesia terbagi menjadi 32 Provinsi dan daerah otonomi
khusus serta secara geografis dapat dipilah menjadi 4 kelompok besar. Pertama
adalah Sunda Besar, meliputi pulau-pulau besar seperti Sumatera, jawa,
Kalimantan, dan Sulawesi. Kedua adalah Sunda Kecil meliputi pulau-pulau kecil
dari Bali hingga (arah timur) Timor. Ketiga adalah maluku termasuk juga semua
pulau di antara Papua Sulawesi. Kelompok keempat adalah Papua yang terletak di
ujung paling timur NKRI. Posisi yang strategis dari kepulauan serta sejarah
Indonesia, baik politik maupun ekonomi telah dikondisikan sedemikian rupa oleh
letak geografisnya.
B. Pengaruh
Letak Geografis terhadap Kekayaan Alam
Karena letaknya yang
dihimpit oleh dua benua dan dua samudera, hal ini berpengaruh terhadap keadaan
alam Indonesia, pengaruhnya antara lain:
1.
Wilayah Indonesia beriklim laut, sebab
merupakan negara kepulauan, sehingga banyak memperoleh pengaruh angin laut yang
mendatangkan banyak hujan.
2.
Indonesia memiliki iklim musim, yaitu
iklim yang dipengaruhi oleh angin muson yang berhembus setiap 6 bulan sekali
berganti arah. Hal ini yang menyebabkan adanya musim kemarau dan musim hujan di
Indonesia.
C. Indonesia dipandang dari Segi
Astronomi, Geologi, dan Perairan
Indonesia
terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga
banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
Indonesia
terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk
pegunungan yang kaya akan mineral.
Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan
laut, serta mengandung berbagai jenis sumber mineral. Tingginya tingkat
biodiversitas (jumlah Keanekaragaman biologi/hayati dari semua jenis
binatang,tumbuhan, jamur, bakteri dan organisme yang hidup di atas bumi dengan
variasi habitat di mana mereka tinggal) Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10%
dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12%
dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu
karang, dan 25% dari hewan laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal
atas kekayaan tanaman perkebunannya ,seperti biji coklat, karet, kelapa sawit,
cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari
segi produksinya di dunia. Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada
kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai
penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti petroleum (minyak bumi), timah,
gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di
samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk
berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga
menyediakan potensi alam yang sangat besar.
2.
Iklim
Bagian
terpenting dari negara ini ditentukan oleh batas rantai hujan garis
kathulistiwa. Hal ini memiliki karakter sebuah iklim tropis. Posisi geografis
juga menjadikan Indonesia menjadi sebuah kepulauan yang sebagian pulau kecilnya
dikelilingi oleh lautan. Hal tersebut juga memungkinkan sebuh sirkulasi udara
yang aktif. Hasilnya yang ada tidak terlalu berbeda dengan daerah kathulistiwa
lainnya di samudera-samudera lainnya di seluruh dunia.
Hujan
melimpah, temperatur dan kelembaban yang tinggi menjadi iklim rata-rata daerah
Indonesia.Rata-rata temperatur terendah adalah 18 derajat celcius. Lebih lanjut
lagi kedekatan dengan dua benua memberikan Indonesia karakteristik asia yang
menjadi alternatif sesuai dengan musimnya. Perdagangan dan angin musim hujan
datang dari Samudera Hindia dan Pasifik menyifatkan karakter iklim tropis
Di
Indonesia berlaku hanya dua musim cuaca, musim kering dan basah, atau disebut
juga musim hujan. Di sebagian daerah, musim hujan turun dari bulan Desember
hingga maret sedangkan musim kering dari bulan mei hingga oktober, dengan
periode transisi yang dikarakteristikkan oleh pergantian angin dan cuaca yang
berubah-ubag pada bulan-bulan maret hingga mei dan september hingga november.
Periode transisi di antara dua musim ini menjadikan silih bergantinya hari dengan
sinar matahari penuh dan hujan-hujan selingan. Bahkan pda pertengahan musim
hujan temperatur berkisar 21-33 derajat celcius, kecuali daerah yang berada di lintang atas bisa lebih
dingin. Hujan terlebat menurut catatan terjadi pada bulan Desember dan Januari
setiap tahunnya.
D. Kekayaan Alam di Indonesia
1.
Flora
Indonesia terletak
di dalam wilayah tumbuhan melanesia, meliputi semenajung selatan Malaysia,
kepulauan Indonesia, Filiphina serta seluruh Papua New Guinea dan Papua kecuali
pulau Salomon. Sebagian besar wilayah Melanesian tertutup oleh tumbuhan hujan
tropis yang hebat dan subur, lahan yang senantiasa basah ini memiliki sejumlah
besar spesies pepohonan yang meliputi epiphytes, saprophyter, dan lianas.
Karakter tersebut dan sejumlah besar spesies genus serta spesies endemic dalam
wilayah ini menjadikan kekayaan flora Indonesia menjadi sangat berbeda dengan
daratan benua tetangga di Asia dan Australia, begitu juga dengan flora daerah
tropis lainnya dari belahan dunia yang lain. Kekayaan wilayah melanesia
diwakili sebagian besar oleh bagian yang dimiliki Indonesia, tergambar dari
hutanian hampir 40.000 spesies tumbuhan, atau sekitar 10-12 % dari jumlah
perkiraan spesies tumbuhan di seluruh dunia.
Dengan ketinggian
1000 m, pengembangan yang lebih baik dari apa yang termasuk ke dalam kelompok
temperatur normal dapat dilihat seperti adanya rosaceae, lauraceae,dll. Di
dataran yang lebih tinggi, ditemukan hutan elfin atau lumut dan tumbuh-tumbuhan
alpen, akan tetapi jika dibandingkan hal ini menjadi tidak signifikan karena
sebagian besar bagian Indonesia adaah lahan yang berada di dataran rendah.
Seperti yang
diharapkan, kekayaan flora Indonesia mengandung banyak tumbuhan tropis yang
unik, contohnya rafflesia arnoldi, yang hanya ditemukan di beberapa tempat di
Sumatera, termasuk bunga terbesar di dunia, tanaman parasit ini tumbuh pada
tanaman tertentu akan tetapi tidak memproduksi daun.
Memandang kekayaan flora Indonesia
tidak mengagetkan jika masyarakat Indonesia sangat bergantung sekali dari
sumber daya alam yang ada untuk mendukung kehidupan mereka sehari-hari.
Diperkirakan ada 6000 spesies tanaman Indonesia yang langsung digunakan oleh
masyarakat setempat.
Ciri khas di era modern ini mungkin
adalah penggunaan tumbuhan sebagai sumber bahan baku mentah ramuan obat
tradisional serta untuk keperluan perayaan, adat-istiadat, dan tradisi.
2. Fauna (Hewani)
Kepulauan Indonesia
letaknya menjadi satu dari batas geografis penyebaran hewan yang paling luar
biasa di dunia, merujuk balik ke zaman es ketika banjir besar melanda dunia.
Pada zaman es, Jawa, Sumatera, dan Kalimantan terletak pada dataran Sunda serta
menyatu dengan lainnya ke dataran Benua Asia, sedangkan Papua dan Benua
Australia terletak pada sahul tersendiri pada zaman tersebut. Hal ini
menjelaskan mengapa beberapa spesies fauna purba ditemukan di Jawa, Sumatera,
dan kalimantan sama sekali berbeda dengan yang berada di Papua begitupun
sebaliknya.
Daerah di antara
dua patahan (Maluku, Sulawesi, dan kepulauan Sunda Kecil) mempunyai jenis
kekayaan fauna yang unik. Bagian terbesar dari fauna daerah tidak ditemukan di
Sulawesi, meskipun hanya berjarang 50 km dari Kalimantan menyebrang selat
Makassar, dan pulau-pulau seperti Seram, Halmahera, yang terdekat dengan Papua
sebagian besar tidak memiliki fauna. Hal ini disebabkan hadirnya sebuah selat
yang dalam antara Kalimantan dan Sulawesi serta dalamnya laut Belanda sehingga
kelompok pulau-pulau tidak pernah saling berhubungan satu sama lainnya pada
zaman es. Para ilmuwan menggambarkan situasi ini ke dalam tiga era fauna
1.
Wallace (era pergeseran dari selatan
menuju utara lewat selat Lombok dan Makassar, berakhir hingga tenggara
Filiphina
2.
Weber (era pergeseran dan melewati
lautan antara Maluku dan Sulawesi)
3.
Lydekker (era pergeseran daerah tepi
sahul, yang menyusuri barat Papua dan benua Australia)
Informasi yang
diperoleh dari catatan paleontology menyatakan bahwa jumlah spesies yang
diketahui pada hari ini lebih sedikit dari masa lalu. Punahnya sebagian spesies
binatang tersebut kemungkinan terjadi karena kelaziman proses ekologi dan
proses evolusi terkait dengan berbagai
faktor kenaikan batas air laut, perubahan iklim dan habitat.Sebagian
contoh, di Jawa, setidaknya lebih dari 75 spesies mamalia yang diketahui
sebagai fosil, 35 telah punah, 20 masih selamat, dan 20 lainnya punah di Jawa
akan tetapi masih ditemukan di tempat lain di Asia. Proses kepunahan binatang
di Pulau jawa pada akhir-akhir ini terkait dengan pengaruh manusia terhadap
ekosistem yang ada.
Orang utan
ditemukan hanya di Sumatera dan Kalimantan, sangat bergantung terhadap habitat
hutan asalnya. Oleh sebab itu untuk melindungi habitat mereka, Indonesia
bekerjasama dengan World Wildlife Fund (WWF) telah mendirikan proyek
rehabilitasi orang utan di kawasan Bahorok dan Tanjung Puting, khususnya di
Sumatera dan Kalimantan, untuk melatih kembali orang utan yang pernah
tertangkap agar bisa kembali hidup di alam bebas.
Komodo adalah kadal
terbesar di dunia, mencapai panjang hingga 2-3 meter, berasal dari kelompok
cara satwa komodo, melingkupi pulau komodo, padar, dan rinca di timur Pulau
Jawa, di bagian pantai Pulau Flores
Dikarenakan
terisolasi secara geografis dari daratan lain selama jangka waktu yang cukup
lama dibandingkan dengan pulau-pulau besar lainnya, Sulawesi memiliki kelompok
fauna yang unik melingkupi spesies endemik dan variasinya.
E. 10 Kekayaan
Alam Indonesia yang Tidak Dimiliki Negara Lain
Indonesia
adalah negara kepulauan yang memiliki banyak pulau,budaya,suku dan bahasa
tetapi disamping itu Indonesia Menyimpan banyak kekayaan alam yang tidak
dimiliki oleh negara lainnya.
Negara Indonesia sebenarnya negara yang sangat
kaya, bahkan bisa jadi terkaya di dunia. Sayangnya saat keadaan negeri ini tak
secerah yang kita dibayangkan.
Berikut ini 10 kekayaan
alam Indonesia
1. Tambang Emas Kualitas Terbaik di-Dunia
Lokasi: Papua, Indonesia
Produksi emas di 2011: 1.444.000 ons atau 40.936 kg
Luas area: 527.400 hektar
Penambang: Freeport-McMoRan Copper & Gold
Jenis tambang: terbuka dan bawah tanah
2. Cadangan Gas Alam Terbesar Di Dunia
Produksi emas di 2011: 1.444.000 ons atau 40.936 kg
Luas area: 527.400 hektar
Penambang: Freeport-McMoRan Copper & Gold
Jenis tambang: terbuka dan bawah tanah
2. Cadangan Gas Alam Terbesar Di Dunia
Cadangan
Gas Alam Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Antara lain di Blok Natuna dan Blok Cepu yang
menghasilkan sekitar 200 kaki kubik minyak bumi dan gas alam. Tetapi lagi-lagi
yang menikmati ini adalah bangsa lain, karena pengelolanya adalah Exxon Mobil. PERTAMINA -
Perusahaan milik Negera ini saat ini sudah mulai bersaing di pasar global.
3. Tambang Batu Bara
Terbesar Di Dunia
Batubara yang juga tak kalah berharganya di dunia ini, ternyata
tempat terbesarnya juga berasal dari Indonesia . Dari berbagai media
internasional menyebutkan bahwa di Indonesia lah yang mempunyai sumber tambang
batu bara terbesar di dunia. Kita patut bersyukur potensi sudah dikelola oleh PT. Bukit Asam.
4. Kesuburan Tanah
Terbaik Di Dunia
ak ada
yang meragukan kualitas tanah Negeri Kita yang sangat-sangat subur . Hampir semua
lahan di Negeri Kita bisa ditanami Tumbuhan-tumbuhan apapun. Namun sayang,
harusnya kita bisa seperti Filipina yang jadi Eksportir beras dunia, dan
Malaysia yang menguasai Kelapa Sawit dunia, atau seperti Swiss dan Brazil yang
jadi Rajanya Coklat dan Kopi.
Yang terpenting sekarang kita sebagai generasi bangsa harus ikut menjaga anugerah ini . Jangan sampai rusak karena perbuatan yang nggak bertanggung jawab.
Yang terpenting sekarang kita sebagai generasi bangsa harus ikut menjaga anugerah ini . Jangan sampai rusak karena perbuatan yang nggak bertanggung jawab.
5. Lautan Terluas Di
Dunia
Negara ini punya Lautan terluas di dunia, hingga tidak heran
memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain. Indonesia
letaknya sangat strategis dikepit oleh dua samudera yaitu samudera hindia dan
samudera pasifik.
6. Hutan Tropis Terbesar Di Dunia
Indonesia adalah Negara dengan Hutan Terluas Di
Dunia, bahkan semua negara
di dunia menyebut Indonesia adalah Paru-paru
Dunia Terbesar. Letaknya di pulau sumatra,
kalimantan dan sulawesi. Bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis
ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan amazon tak cukup kuat
untuk menyeimbangkan iklim bumi.
7. Tempat Wisata
Eksotis Terbesar Di
Dunia
Candi
Borobudur merupakan salah satu candi Budha terbesar di dunia. Pulau Komodo
terletak di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan
Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau Komodo terdapat kadal terbesar
di dunia, yaitu biawak Komodo (Varanus komodoensis). Pulau Bali
merupakan pulau wisata terbaik di dunia.
8. Pulau
Indonesia memiliki
jumlah pulau terbanyak di dunia yang menurut kajian citra satelit berjumlah
18.306 pulau, pulau yang sudah diberi nama ada 7.870 sedangkan yang belum diberikan
nama berjumlah 9634 pulau.
9. Bahasa
Lebih
dari 583 bahasa yang berada di Indonesia. Tetapi bahasa nasional Indonesia
adalah Bahasa Indonesia. Walaupun Indonesia memiliki banyak bahasa tetapi
Bahasa Jawa adalah bahasa yang paling banyak dipakai/digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
10. Negara
Maritim Terbesar Didunia
Kita
tahu Indonesia memiliki luas laut 93.000 km2, panjang pantainya pun sekitar
81.000 km2 atau 25 % panjang pantai yang ada di seluruh dunia. Selain itu
Indonesia juga memiliki terumbu karang yang sangat banyak dan semuanya indah.
3 lingkungan kekayaan
alam :
- di atmosfir
- di permukaan bumi
- di dalam bumi
Pemanfaatan kekayaan alam :
- azas maksimal : dapat memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan mencegah ketimpangan antar daerah
- azas lestari : pemanfaatan jangan sampai merugikan generasi – generasi mendatang
- azas daya saing : harus dimanfaatkan sebagai alat untuk mengurangi ketergantungan kepada negara besar
faktor – faktor yang mempengaruhi tannas di bidang keadaan dan kekayaan alam :
- distribusi dan lokasi sumber kekayaan alam tidak merata
- sifat kekayaan alam saling bergantung dan saling mempengaruhi
- untuk memanfaatkannya diperlukan :
- di atmosfir
- di permukaan bumi
- di dalam bumi
Pemanfaatan kekayaan alam :
- azas maksimal : dapat memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan mencegah ketimpangan antar daerah
- azas lestari : pemanfaatan jangan sampai merugikan generasi – generasi mendatang
- azas daya saing : harus dimanfaatkan sebagai alat untuk mengurangi ketergantungan kepada negara besar
faktor – faktor yang mempengaruhi tannas di bidang keadaan dan kekayaan alam :
- distribusi dan lokasi sumber kekayaan alam tidak merata
- sifat kekayaan alam saling bergantung dan saling mempengaruhi
- untuk memanfaatkannya diperlukan :
1. modal yang besar
2. iptek yang tinggi
3. Sumber daya manusia yang terampil
F. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kondisi
Kekayaan sumberdaya hayati Indonesia saat ini diperkiraan sedang mengalami
penurunan dan kerusakan. Krisis keanekaragaman hayati ini bisa disebabkan oleh
berbagai faktor , yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Faktor-faktor
ini dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu faktor teknis dan faktor
struktural.
1. Faktor Teknis
Ada 3 (tiga) aspek yang masuk kedalam kategori faktor teknis yaitu kegiatan
manusia, teknologi yang digunakan, dan kondisi alam itu sendiri. Ketiga aspek
ini diperkirakan mampu menimbulkan kerusakan dan kepunahan keanekaragaman
hayati seperti yang diuraikan berikut ini:
a. Faktor kegiatan
Manusia
·
Kesadaran, pemahaman dan kepedulian
yang rendah
·
Pemanfaatan berlebih
·
Pemungutan dan perdagangan ilegal
·
Konversi habitat alami
·
Monokulturisme dalam budidaya
dan pemanfaatan
·
Tekanan penduduk
·
Kemiskinan dan keserakahan
b. Pemilihan Teknologi
Beberapa jenis teknologi, teknik dan alat untuk pemanfaatan keanekaragaman
hayati dapat menimbulkan kerusakan pada ekosisem. Jenis alat yang diketahui
merusak habitat sumber daya hayati pesisir adalah penggunaan alat pengumpul
ikan, bahan peledak, bahan beracun dan pukat harimau.
Di bidang pertanian, teknologi pertanian yang intensif, misalnya revolusi
hijau (untuk padi) dan revolusi biru (untuk pertambakan udang) telah mengubah
cara budidaya polikultur yang kaya spesies dan kultivar dengan budidaya
monokultur.
Di laut, sumber
pencemaran adalah tumpahan minyak dari kapal, dan kegiatan industri. Sedangkan
diperairan tawar, sumber pencemar kebanyakan dari limbah kegiatan industri dan
rumah tangga.
c. Faktor Alam
Salah satu faktor alam yang bisa mempengaruhi kerusakan dan penyusutan
keanekaragaman hayati ialah Perubahan iklim global. Perubahan iklim global,
yang disebabkan antara lain oleh pemanasan global, mempunyai pengaruh pada
sistem hidrologi bumi, yang pada gilirannya berdampak pada struktur dan fungsi
ekosistem alami dan penghidupan manusia. Beberapa tahun terakhir ini, perubahan
iklim telah berdampak pada pertanian, ketahanan pangan, kesehatan manusia dan
permukiman manusia, lingkungan, termasuk sumber daya air dan keanekaragaman
hayati. Dampak yang mudah terlihat adalah frekuensi dan skala banjir dan musim
kering yang panjang, yang terjadi di banyak bagian dunia, termasuk Indonesia.
2. Faktor Struktural
Ada dua akar persoalan atau masalah struktural. Pertama, paradigma
pembangunan yang dianut oleh pemerintah selama era 1970-an hingga 1990-an dan
kedua, belum terbentuk tata kelola (good governance) yang baik.Kedua
pangkal persoalan tersebut menimbulkan masalah struktural di bawah ini:
a. Kebijakan Eksploitatif , Sentralistik, Sektoral dan Tidak Partisipatif
Paradigma pertumbuhan
ekonomi mendorong pemerintah untuk melakukan sentralisasi pelaksanaan
pembangunan dan penguasaan sumber daya untuk pembangunan, termasuk sumber daya
alam (Barber , 1996).
b. Sistem Kelembagaan yang Lemah
Indonesia belum mempunyai sistem yang kuat dan efektif untuk pengelolaan
keanekaragaman hayati. Akibatnya, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pengelolaan lestari keanekaragaman hayati belum terpadu. Pengelolaan
keanekaragaman hayati dilakukan oleh berbagai lembaga tanpa mempunyai wewenang
hukum yang jelas.Koordinasi dan integrasi program di antara para pengelola amat
lemah, salah satunya karena tidak ada arahan nasional yang kuat dan diakui yang
mendasari perencanaan setiap sektor . Akibatnya keputusan yang dibuat sering
parsial, seperti yang telah diuraikan di atas, dan bahkan keputusan satu sektor
bisa bertentangan dengan sektor lainnya (Wetlands Indonesia Programme, 2003).
Kelemahan di segi kelembagaan juga mempengaruhi koordinasi pelaksanaan
kewajiban terhadap berbagai konvensi internasional, misalnya KKH, Konvensi
Ramsar dan CITES. Koordinasi dan integrasi program di antara para pengelola
amat lemah, salah satunya karena tidak ada arahan nasional yang kuat dan diakui
yang mendasari perencanaan setiap sektor. Akibatnya keputusan yang dibuat sering
parsial, seperti yang telah diuraikan di atas, dan bahkan keputusan satu sektor
bisa bertentangan dengan sektor lainnya (Wetlands Indonesia Programme, 2003).
c. Sistem dan penegakan hukum yang lemah
Pengelolaan keanekaragaman hayati secara lestari sulit terjadi karena
sistem dan instrumen hukum yang ada masih lemah. Lembaga penegakan hukum sering
tidak memahami substansi hukum yang terkaitan dengan keanekaragaman hayati.
Sistem judisial juga belum profesional dan otonom sehingga menyulitkan penegakan
hukum. Semuanya ini diperparah oleh keterbatasan dana, sumber daya manusia
serta infrastruktur yang memadai untuk penegakan hukum (KLH, 2002).
Karena perumusan kebijakan sering tidak melibatkan partisipasi publik,
kalangan masyarakat tidak mengetahui adanya kebijakan tersebut, sehingga tidak
dapat membantu penegakannya. Lebih jauh, kadang-kadang aparat di daerah tidak
mengetahui atau tidak peduli dengan kebijakan yang telah dibuat di pusat. Dan
yang terakhir , banyak kebijakan berbeda dari hukum adat yang berlaku di
masyarakat sehingga kadang-kadang sulit diterima oleh masyarakat.
Pengelolaan sumber daya alam dan dampaknya
terhadap lingkungan
Dalam
era globalisasi modern ini, kemajuan teknologi semakin meningkat. Selain itu
pengerukan terhadap sumber daya alam semakin meningkat pula seiring dengan
kebutuhan manusia yang juga meningkat. Sumber daya alam dimanfaatkan untuk
kemakmuran kebutuhan manusia dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi
lingkungan hidupnya. Dengan demikian sumber daya alam memiliki peran ganda,
yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi dan sekaligus sebagai penopang sistem
kehidupan. Berbagai permasalahan muncul dan memicu terjadinya kerusakan sumber
daya alam dan lingkungan hidup sehingga dikhawatirkan akan berdampak besar bagi
kehidupan makhluk di bumi, terutama manusia yang populasinya semakin besar.
Adapun permasalahan- permasalahan yang timbul akan dibahas dan kemudian
dikaitkan dengan buku referensi yaitu Melestarikan alam Indonesia yang dikarang
oleh J. Supriatna, seorang cendekia muda yang menuliskan tentang pelestarian
alam yang seharusnya dilakukan di Indonesia seiring dengan timbulnya
permasalahan- permasalahan tentang kerusakan alam di Indonesia.
Permasalahan
yang timbul dari pengelolaan sumber daya alam yang terjadi di Indonesia
diantaranya adalah terus
menurunnya kondisi hutan Indonesia. Hutan
merupakan salah satu sumber daya yang penting, tidak hanya dalam menunjang
perekonomian nasional tetapi juga dalam menjaga daya dukung lingkungan terhadap
keseimbangan ekosistem dunia. Secara geografis kita bisa lihat bahwa Negara
Indonesia adalah Negara yang memiliki hutan yang sangat luas. Dan itu merupakan
sebuah kekayaan yang harus diajaga. Akan tetapi bnayak sekali oknum-oknum yang
dalam hal ini menyalahgunakan apa yang ada. Sehingganya hutan Indonesia banyak
yang rusak dan menimbulkan efek pararel terhadap kondisi alam yang lainya.
Permasalahan lain yang timbul adalah Kerusakan
DAS (Daerah Aliran Sungai).permasalahan ini timbul diakibatkan oleh
permasalah yang pertama yaitu kerusakan hutan. Praktik penebangan liar dan konversi
lahan menimbulkan dampak yang luas, yaitu kerusakan ekosistem dalam tatanan
DAS. Hal ini akan mengancam keseimbangan ekosistem secara luas, khususnya
cadangan dan pasokan air yang sangat dibutuhkan untuk irigasi, pertanian,
industri, dan konsumsi rumah tangga.
Habitat
ekosistem pesisir dan laut semakin rusak merupakan salah satu permasalahan yang
terjadi akibat pengelolaan sumber daya alam yang tidak baik. Rusaknya habitat ekosistem pesisir
seperti deforestasi hutan mangrove serta terjadinya degradasi sebagian besar
terumbu karang dan padang lamun telah mengakibatkan erosi pantai dan
berkurangnya keanekaragaman hayati Erosi ini juga diperburuk oleh perencanaan
tata ruang dan pengembangan wilayah yang kurang tepat. Beberapa kegiatan yang
diduga sebagai penyebab terjadinya erosi pantai, antara lain pengambilan pasir
laut untuk reklamasi pantai, pembangunan hotel, dan kegiatan-kegiatan lain yang
bertujuan untuk memanfaatkan pantai dan perairannya. Laju sedimentasi yang
merusak perairan pesisir juga terus meningkat. Di samping itu, tingkat
pencemaran di beberapa kawasan pesisir dan laut juga berada pada kondisi yang
sangat memprihatinkan. Sumber utama pencemaran pesisir dan laut terutama
berasal dari darat, yaitu kegiatan industri, rumah tangga, dan pertanian.
Sumber pencemaran juga berasal dari berbagai kegiatan di laut, terutama dari
kegiatan perhubungan laut dan kapal pengangkut minyak serta kegiatan
pertambangan. Sementara praktik-praktik penangkapan ikan yang merusak dan
ilegal serta penambangan terumbu karang masih terjadi dimana-mana yang
memperparah kondisi habitat ekosistem pesisir dan laut.
Hal-
hal lain juga yang menyebabkan terjadinya dampak negative akibat pengelolaan
sumber daya alam yang tidak baik adalah sebagai berikut :
1.
Pertambangan yang
merusak lingkungan.
2.
Tingginya ancaman
terhadap keanekaragaman hayati di Indonesia
3.
Pencemaran air semakin
meningkat.
4.
Kualitas udara,
khususnya di kota-kota besar, semakin menurun.
5.
Lemahnya penegakan
hukum terhadap pembalakan liar (illegal
logging) dan penyelundupan
kayu
Rendahnya
kapasitas pengelola kehutanan. Sumber
daya manusia, pendanaan, sarana-prasarana, kelembagaan, serta insentif bagi
pengelola kehutanan sangat terbatas bila dibandingkan dengan cakupan luas kawasan
yang harus dikelolanya. Hal ini mempersulit penanggulangan masalah kehutanan
seperti pencurian kayu, kebakaran hutan, pemantapan kawasan hutan, dan
lain-lain. Selain itu Hukum lingkungan atau peraturan
perundangan di bidang lingkungan hidup masih kurang bersinergi dengan peraturan
perundangan sektor lainnya. Banyak terjadi tumpang tindih dan bahkan saling
bertentangan baik peraturan perundangan yang ada baik di tingkat nasional
maupun peraturan perundangan daerah. Maka harus ada sebuah perbaikan terhadap
aturan hukum dan perundang-undangan dalam hal ini yang berkaitan dengan
lingkungan hidup.
Jika
dilihat dari sisi yang lainya maka faktor lain yang menyebabkan timbulnya
banyak permasalahn terhadap linkungan hidup adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat
dalam pemeliharaan lingkungan. Masyarakat
umumnya menganggap bahwa sumber daya alam akan tersedia selamanya dalam jumlah
yang tidak terbatas, secara cuma-cuma. Air, udara, iklim, serta kekayaan alam
lainnya dianggap sebagai anugerah Tuhan yang tidak akan pernah habis. Demikian
pula pandangan bahwa lingkungan hidup akan selalu mampu memulihkan daya dukung
dan kelestarian fungsinya sendiri. Pandangan demikian sangat menyesatkan,
akibatnya masyarakat tidak termotivasi untuk ikut serta memelihara sumber daya
alam dan lingkungan hidup di sekitarnya.
Maka
dari itu terlepas dari semua kondisi yang ada, mari kita manfaatkan kekayaan
alam dari negara kita serta menggunakanya dengan sebaik mungkin, agar kekayaan
alam kita bisa dimanfaatkan secara maksimal dan efisien tanpa merusak kondisi
alam yang sudah ada. Selain itu rasa peduli terhadap lingkungan juga harus
ditingkatkan, dengan cara memulai dari diri sendiri, memulai dari hal yang
paling kecil, dan memulai dari sekarang untuk melakukan gerakan menanam kembali
pohon yang rusak, menggunakan air dengan seefisien mungkin dan kegiatan yang
lainya.
G. Potensi Indonesia Saat ini
Indonesia merupakan
Negara yang sangat luas dan kaya. Indonesia tidak hanya memiliki kekayaan
sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga kebudayaan yang beraneka ragam.
Dari segi geografis, negeri kita ini memiliki wilayah laut terluas (5,8 juta km2)
dan jumlah pulau terbanyak (17.508 pulau). Panjang kepulauan Indonesia dari
ujung ke ujungnya sama dengan jarak Dublin, Irlandia hingga Moskow, Rusia
(Gambar 1). Panjang pantainya mencakup 81.000 km dan merupakan panjang pantai
kedua di dunia setelah Canada, namun merupakan pantai tropis terpanjang di
dunia. Bahkan, lautan Indonesiapun luasnya lebih besar daripada daratan
Indonesia sendiri.
Penduduk yang
tinggal di Indonesia pun sangat banyak. Bank Dunia memberikan keterangan bahwa
di tahun 2009, penduduk Indonesia mencapai 230 juta jiwa. Dengan begitu banyak
keberlimpahan yang ada di Negeri ini, sungguh sangat ironis bila Indonesia
masih memenuhi kebutuhan penduduknya dengan makanan atau barang-barang impor.
Dengan banyaknya penduduk Indonesia tersebut, Indonesia sering menjadi sasaran
berbagai produk asing.
Indonesia memiliki
keanekaragaman berupa flora dan fauna, lebih banyak jumlah speciesnya
dibandingkan dengan benua Afrika. Sepuluh persen (10%) dari seluruh spesies
tumbuhan berbunga ada di Indonesia (+/- 27.500 spesies ada di Indonesia), 12%
jenis mamalia di dunia, 16% jenis reptilia dan amphibia di dunia (+/- 1.539
spesies), 25% jenis ikan di dunia dan 17% jenis burung di dunia. Diantara
spesies tersebut terdapat 430 spesies burung dan 200 mamalia yang tidak
terdapat di tempat lain dan hanya ada di Indonesia misalnya orangutan, biawak
komodo, harimau sumatera, badak jawa, badak sumatera dan beberapa jenis burung
(birds of paradise). (Sumber : BAPPENAS. Biodiversity Action Plan for
Indonesia, 1993 & World Conservation Monitoring Committee, 1994).
Indonesia memiliki
Kawasan hutan yang sangat luas (120,35 juta Ha), setara dengan luas 4 negara
besar di Eropa (Inggris, Jerman, Perancis dan Finlandia).Keanekaragaman fauna
di Indonesia sangat tinggi ini didukung dengan keadaan tanah, letak geografi
serta keadaan iklim. Hal ini ditambah dengan keanekaragaman tumbuh-tumbuhannya
sebagai habitat satwa. Hutan hujan tropika di Indonesia terdiri dari banyak
pohon. Lebih kurang 4000 jenis yang tumbuh pada berbagai formasi hutan dan tipe
hutan telah diketahui dan sekitar 400 jenis pohon telah diketahui nilai
komersial kayunya. Potensi hutan rakyat yang dimiliki sebanyak 262.929.193
batang atau setara dengan 65.732.298 m3 (rata-rata per
batang/pohon mempunyai volume 0,25 m3), yang terdiri dari jenis
pohon jati, sengon, mahoni, bambu, akasia, pinus, dan sonokeling. Jumlah pohon
yang siap ditebang sebanyak 74.806.038 batang atau 18.701.509 m3.
Seperti yang semua
orang ketahui, dahulu, rempah-rempahlah yang membuat bangsa Indonesia dijajah
oleh bangsa lain. Banyak jamu yang dijual oleh ibu-ibu, obat nenek moyang yang
masih belum diketahui kandungan apa yang terdapat di dalamnya. Resep nenek
moyang seperti menjadikan bawang merah, bawang putih sebagai obat sakit gigi
dan resep lainnya dapat menjadi salah satu dari berbagai potensi yang ada pada
bangsa ini.
Tidak hanya sumber
daya alam yang terbarukan, sumber daya alam yang tidak terbarukanpun, jumlahnya
melimpah di negeri ini. Potensi sumberdaya batubara di Indonesia sangat
melimpah. Potensi tersebut terutama berada di Pulau Kalimantan dan Pulau
Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batubara walaupun dalam
jumlah kecil dan belum dapat ditentukan keekonomisannya, seperti di Jawa Barat,
Jawa Tengah, Papua dan Sulawesi. Trend produksi, penjualan dalam negeri dan
penjualan luar negeri batubara 1999-2005.
Walaupun Indonesia
menempati urutan ketujuh dalam produsen terbesar batubara, tetapi Indonesia
menempati posisi kedua dalam urutan ekportir batubara dunia. Tidak hanya
batubara, Negara ini kaya akan minyak bumi, gas bumi dan berbagai hasil
penambangan lainnya.
H. Peluang Bangsa Indonesia
Saat ini visi Negara
Indonesia telah terbentuk. Adanya visi juga mengakibatkan Negara Indonesia
dapat terus bersatu untuk memperjuangkan visi kedepannya. Karena tidak adanya
visi bangsa menyebabkan rakyat Indonesia memilik pandangan berbeda-beda
terhadap Negara ini. Tidak adanya visi bangsa yang jelas dapat menimbulkan
pandangan yang negatif terhadap bangsa ini, misalnya pandangan kehancuran
bangsa Indonesia di masa depan. Untuk mendorong visi pembangunan ekonomi
Indonesia 2025, pemerintah telah menetapkan delapan program utama dan 18
aktivitas ekonomi. Kedelapan program utama tersebut adalah: sektor industri,
pertambangan, pertanian, kelautan, pariwisata, telekomunikasi, energi, dan
pengembangan kawasan. Dengan adanya visi dan program yang telah ditetapkan,
Indonesia akan semakin siap untuk terjun ke dalam kompetisi dunia.
Pertumbuhan ekonomi
yang dialami indonesia terlihat begitu membaik dari tahun ke tahun. Hal ini
dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 6,1 persen,
lebih besar dari yang ditargetkan sebesar 5,5 %, terhitung pada penutupan akhir
tahun 2010. Pertumbungan ini juga akan memberikan harapan besar dan pandangan
yang baik bagi dunia.
Banyaknya penduduk
yang ada di Indonesia memberikan peluang pasar yang sangat besar. Indonesia
memiliki luas laut yang lebih besar dari luas daratannya. Hal ini juga dapat
memberikan peluang bangsa Indonesia penghasil produk kelautan dan perikanan
terbesar di dunia. Jumlah lahan hutan yang besar akan membuat bangsa ini selalu
diperhitungkan sebagai paru-paru dunia sehingga menjadikannya bangsa yang
terhormat. Hutan yang ada juga dapat membuat bangsa ini sebagai bangsa
penghasil kayu dengan sistem yang berkelanjutan. Rempah-rempah yang melimpah
serta resep nenek moyang yang dimiliki juga akan memberikan potensi pada
Indonesia sebagai Negara pusat herbal dunia.
Kampanye entrepreneur
banyak dilakukan pada kalangan masyarakat, tua, muda, dan juga mahasiswa.
Sosiolog David McClelland berpendapat,”Suatu negara bisa menjadi makmur bila
ada entrepreneur (pengusaha) sedikitnya 2% dari jumlah penduduknya”.
Sementara, di Indonesia jumlah entrepreneur hanya mencapai 0.18% dari jumlah
penduduknya. Tidak hanya kampanye, tetapi seminar-seminar entrepreneur dan
kemudahan-kemudahan lainnnyapun semakin marak dilakukan, Usaha-usaha yang
dilakukan tersebut diharapkan dapat mendongkrak jumlah entrepreneur di
Indonesia. Tidak lama lagi, diharapkan Indonesia bukan menjadi Negara sumber
“pekerja” saja, tetapi juga akan menjadi Negara yang makmur dan mandiri.
I.
Kelemahan Bangsa Indonesia
1.
Kurang Adanya Konsistensi Sebagai
Salah Satu Kelemahan Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia
terbilang bangsa yang kurang konsisten, kurang fokus dan kurang sabar. Bila
terjadi pergantian pemimpin, banyak terjadinya pergantian kebijakan. Pemerintah
tidak menerapkan semua kebijakan yang ada secara berkelanjutan,
kebiajakan hanya dilakukan secara berkelanjutan di satu periode saja. Padahal
sebuah kesuksesan dibangun dengan suatu proses yang panjang dan berat. Sebuah
intan yang indahpun terbentuk dari proses yang sangat berat, proses yang
melibatkan tekanan tinggi dan temperatur yang tinggi. Bangsa ini sering kali
tidak sabar dan tidak konsisten dalam menjali proses yang berat.
2. Karakter Masyarakat yang Lemah Menjadi Salah Satu Kelemahan Bangsa
Indonesia
Karakter masyarakat
Indonesia yang lemah sangat mudah untuk dibuktikan. Menyontek dan korupsi
sangat banyak terjadi dan menggerogoti generasi bangsa. Karakter kerja keras
rakyat Indonesia masih kurang terlihat. Karakter kerja keras yang tidak
terlihat tersebut tidak hanya terlihat pada kemakmuran bangsa tetapi juga
terlihat dari gemarnya bangsa ini pada hal-hal yang instan dan tidak berproses
panjang. Program-program televisi misalnya Akademi Fantasi Indosiar
(AFI), Indonesian Idol, Indonesia Mencari Bakat begitu diminati
bangsa ini.
3. Banyaknya Prasangka dan Pandangan Negatif dari Masyarakat Indonesia Sendiri
Menjadi Salah Satu Hambatan Indonesia untuk Terus Maju
Saat Menteri Luar
Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton berkunjung ke Indonesia, Hillary
Clinton diwawancarai oleh Luna Maya. “Banyak hal yang telah dilakukan oleh
rakyat dan pemerintah Indonesia selama satu dekade terakhir, demokrasi yang
tegak, tumbuhnya ekonomi Indonesia walau keadaan ekonomi dunia yang cukup
sulit. Saya sangat senang atas pencapaian yang bangsa ini capai. Saya juga
telah mengatakan, bila seseorang ingin melihat demokrasi, islam, modern, hak
wanita yang saling berdampingan, datanglah ke Indonesia. Saya kira, Negara ini
adalah tempat yang dapat menggambarkan masa depan yang akan terjadi di dunia.”,
papar Hillary Clinton. Begitu banyak hal-hal positif yang terjadi di Negara
ini, tetapi berita positif tersebut hanya dapat dinikmati oleh orang “luar”,
sedangkan bangsa sendiripun tidak dapat melihat kelebihan-kelebihan bangsa
sendiri. Hal yang disesalkan, media cetak maupun elektronik begitu gemar
menayangkan sisi-sisi negatif yang terjadi pada bangsa ini. Acara infotainment
tidak henti-hentinya berkumandang di televisi mengenai video porno artis dll.
Tidak hanya gossip yang tidak jelas kebenarannya, acara yang berisi kekerasan
dan kejahatan begitu sering disebarkan. Sedikitnya berita positif dan begitu
banyaknya berita negatif mengenai bangsa ini dapat menghambat bangsa ini untuk
terus maju.
4. Mental Pekerja yang Melekat pada Generasi Bangsa
Terdapat begitu
banyak proteksi yang didapatkan bagi kaum pekerja, rasa nyaman itu akan
menggerogoti mental bangsa ini. Mental pekerja yang menggrogoti bangsa
ini dapat dilihat dari begitu banyaknya tenaga kerja yang dikirim sebagai
pembantu di Negara tetangga. Masih banyak mahasiswa yang takut dalam menjadi
seorang entrepreneur, selulusnya mereka dari perguruan tinggi. Tidak sedikit
pula mahasiswa yang menjadi pekerja di luar negeri, selulusnya mereka dari
perguruan tinggi. Tidak beraninya bangsa ini dalam menghadapi risiko-risiko
yang ada menjadi salah satu alas an begitu berkembangnya mental “pekerja” pada
bangsa ini. Berkembangnya mental pekerja dapat menghambat bangsa ini untuk
menjadi bangsa yang makmur dan mandiri.
Tantangan Bangsa Indonesia
1.
Menghapus Kemiskinan sebagai
Tantangan Bangsa Ini.
Kemajuan sebuah
Negara bukan lagi ditentukan oleh faktor karunia alam, tetapi oleh rekayasa
manusia. Hal tersebut memang merupakan kenyataan yang ada dimana dapat dilihat
dari Negara Indonesia sendiri. Indonesia merupakan Negara kaya nan luas, tetapi
masih saja banyak kemiskinan yang terjadi sekarang. Laut yang dimiliki
Indonesia sangat luas, bahkan lebih luas dari daratan yang dimiliki, tetapi
laut Indonesia masih banyak yang belum dimanfaatkan dan para mayoritas nelayan
Indonesia kondisinya tidak sejahtera.
2. Melakukan Proteksi terhadap Produk Dalam Negeri sebagai Tantangan Bansa
Ini.
Indonesia harus
dilindungi dari produk-produk luar negeri yang menyerang bangsa ini. Kebijakan
yang dibuat pemerintah harus dibuat untuk melindungi produk dalam negeri.
Banyaknya jumlah penduduk Indonesia menjadi sasaran empuk bagi pasar luar
negeri. Bangsa asing sangat memanfaatkan pasar yang ada di Indonesia dimana
produk-produk luar negeri dijual dengan harga sangat murah dibandingkan dengan
harga produk dalam negeri. Proteksi produk dalam negeri dapat mencegah matinya
pengusaha-pengusaha Indonesia yang juga mempekerjakan rakyat Indonesia.
3. Memperbaiki Karakter Bangsa
Perbaikan karakter
bangsa menjadi salah satu tantangan besar untuk bangsa ini. Budaya sabar,
budaya konsistensi, budaya kerja keras harus selalu diinternalisasi oleh
seluruh rakyat Indonesia. Untuk memperbaiki karakter bangsa diperlukan begitu
banyak pandangan dan informasi-informasi positif yang ditujukan untuk masyarakat.
4. Mendongkrak Jumlah Entrepreneur Indonesia
Menaikkan jumlah
entrepreneur merupakan salah satu tantangan besar bagi bangsa ini untuk
menyejahterakan rakyatnya. Berbagai cara bisa dilakukan untuk mendongkrak
jumlah entrepreneur, misalnya dengan memberikan kemudahan-kemudahan pinjaman
modal, pengurangan pajak untuk entrepreneur pemula, dan berbagai kemudahan
lainnya.
5. Peran Mahasiswa dan Perguruan Tinggi dalam Mendukung Ketahanan Pangan
Indonesia
Negeri dengan iklim
tropis dan jumlah pulau sebanyak ini sudah barang tentu memiliki kekayaan alam
yang berlimpah. Seperti lirik lagu Koes Ploes pada era 90-an yang berbunyi
“tongkat kayu dan batu jadi tanaman”, amat tidak berlebihan jika dikatakan
bahwa Indonesia mendapatkan berkah dari Tuhan yang amat banyak. Misalnya, pohon
nangka yang tidak membutuhkan perawatan khusus bisa tumbuh melimpah, atau
tanaman singkong yang dapat hidup hampir di segala jenis tanah.
Adanya penduduk yang begitu banyak
merupakan suatu kesempatan emas pagi setiap pengusaha makanan di Indonesia
untuk terus berkembang karena 230 juta penduduk tersebut harus selalu makan
agar dapat tetap melangsungkan hidupnya. Tetapi pada kenyataanya, hal tersebut
tidak dimanfaatkan dengan baik. Produk makanan lokal di Indonesia selalu kalah
dengan produk pangan yang berbahan baku impor. Saat ini, masyarakat Indonesia
masih memilih mie instant menjadi makanan pokok kedua mereka setelah beras.
Padahal, mie instant itu sendiri merupakan makanan yang berbahan dasar tepung
terigu yang terbuat dari gandum yang notabene merupakan jenis tanaman yang
tidak dapat tumbuh di tanah Indonesia.
Dahulu kita biasa
menyebut Indonesia sebagai ini negara agraris. Tetapi, sekarang, kenyataanya,
kesejahteraan petani di Indonesia mengalami keprihatinan dimana kesejahteraan
petani terus menurun dari tahun ke tahun. Dan semakin lama semakin tampak
fenomena bahwa generasi muda sekarang tidak tertarik pada bidang pertanian.
Bidang pertanian semakin ditinggalkan generasi muda yang ada karena bidang
pertanian di Indonesia identik dengan sistem pertanian yang tradisional serta
sistem yang kurang efisien dengan masih menggunakan tenaga manusia.
Mari kita cermati
beberapa fenomena yang terjadi di Indonesia. Dengan begitu banyaknya komoditi
lokal yang berkualitas sama, dan bahkan lebih tinggi daripada komoditas negara
lain, kita belum bisa mengambil manfaat yang optimal. Sebagai contoh, misalnya,
saat ini pemenuhan karbohidrat rakyat Indonesia sangat banyak disuplai oleh
terigu yang berasal dari gandum impor dari Amerika, oleh sebab yang telah
disinggung sebelumnya. Padahal, Indonesia memiliki bahan pangan yang potensial,
seperti singkong/ubi kayu. Dengan fleksibilitas produk turunan yang tinggi,
singkong seharusnya mampu menggantikan terigu sebagai bahan baku berbagai
makanan seperti roti, mie, dan biskuit.
Jika kita meninjau
aspek energi, banyak sekali tanaman asli Indonesia yang berpotensi mendukung
penghematan bahan bakar fosil seperti minyak dan gas bumi. Sebut saja kelapa
sawit. Produk buangan dari industri minyaknya (sabut dan tandan) dapat
dijadikan bahan bakar berbagai proses di industri atau diolah menjadi
bioetanol.
Di bidang agronomi,
kita mendapati kondisi di mana petani selalu menjadi pihak yang selalu
dirugikan. Kesejahteraan mereka berada pada tingkat yang sulit tertolong karena
berada dalam “lingkaran setan” antara tengkulak dan pasar. Padahal, dengan
sedikit pengetahuan mengenai peningkatan nilai jual suatu hasil pertanian,
bukan tidak mungkin kondisi tersebut dapat dibuah seratus delapan puluh
derajat. Misalnya, untuk menekan kerugian, petani dianjurkan memiliki alat
transportasi sendiri agar margin harga pokok komoditi dengan harga jualnya di
pasaran relatif kecil. Alangkah lebih baik pula jika para petani melakukan
pengolahan tahap awal terhadap hasil pertanian mereka, dapat berupa pengawetan
sederhana atau pengemasan. Dengan begitu, rantai pemasaran komoditi pertanian
lebih panjang dan keuntungan petani pin semakin besar.
Berbagai
pemanfaatan kearifan lokal tersebut bukannya sama sekali belum dilakukan.
Namun, kita masih menganut budaya gengsi dan kurang percaya diri untuk mengubah
dunia melalui kekayaan negeri. Paradigma berpikir masyarakat bahwa produk
negara lain lebih bagus menciptakan stagnasi industri dalam negeri dan segala
teknologi yang seharusnya mendukungnya. Kondisi tersebut didukung pula oleh
ketidakberdayaan pemerintah untuk mengurangi pasokan impor berbagai komoditi
yang sebetulnya bisa digantikan oleh produk kita sendiri.
Sebagai Mahasiswa,
banyak yang dapat dilakukan sebenarnya, mulai dari melakukan riset yang
berkaitan dengan ketahanan pangan, riset mengenai subtitusi pangan yang
berbahan dasar “asing” dengan bahan pangan yang berbahan dasar “lokal”, sampai
belajar mendalami agrobisnis dan mengamalkannya saat lulus nanti dengan menjadi
entrepreneur bidang agrobisnis.
Dikabarkan, lulusan
Institut Pertanian Bogor yang merupakan perguruan tinggi pertanian terbesar di
Indonesia jarang sekali yang bekerja atau merintis usaha yang berbau dengan
pertanian. Kebanyakan dari lulusan perguruan tinggi tersebut memilih bekerja
sebagai pegawai Bank dan sebagainya. Hal tersebut menyimpukan bahwa ada sesuatu
yang salah dengan “image” pertanian.
Mahasiswa sebagai
komponen yang dekat dengan masyarakat sebaiknya dapat melakukan pencerdasan
mengenai ketahanan pangan pada masyarakat. Mahasiswa dapat melakukan
gerakan-gerakan perlindungan ketahanan pangan nasional, misalnya dengan membuat
gerakan “diet mie instant”, “aku cinta singkong” dan sebagainya. Tidak hanya
itu, mahasiswa juga dapat membantu perubahan image makanan
lokal seperti singkong, ubi, jagung menjadi makanan yang mewah. Tidak hanya
itu, mahasiswa sebagai komponen yang netral juga dapat mensosialisasikan
kelebihan berbagai bahan pangan nasional pada masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran
Potensi yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia begitu banyak, Indonesia memiliki luas wilayah
begitu besar, keanekaragaman budaya, keanekaragaman flora dan fauna, luas
lautan yang lebih besar dari luas daratannya, luas hutan yang begitu besar.
Kekayaan Indonesia tidak hanya adapada sumber daya terbarukan. Indonesia juga
kaya akan sumber daya tak-terbarukan, Indonesia kaya akan batu-bara, hasil
tambang, minyak bumi, gas alam, dan lain-lain.
Kelemahan yang
dimiliki bangsa antara lain, kurang adanya konsistensi masyarakat dan
pemerintah, lemahnya karakter bangsa Indonesia, banyaknya prasangka negatif dan
berbagai pandangan negative yang disediakan media untuk masyarakat Indonesia,
dan masih menggrogotinya mental “pekerja” pada masyarakat
Demikian pembahasan materi yang bisa kami berikan, penulis mengharapkan
materi ini dapat dimengerti oleh kami khususnya dan oleh pembaca pada umumnya
untuk menambah wawasan nusantara kita. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran untuk perbaikan di masa yang akan datang
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
http://keuanganinvestasi.blogspot.com/2011/02/impor-minyak-mentah-terancam-akibat.html
http://www.setneg.go.id/index.php?Itemid=192&id=1662&option=com_content&task=view
http://www.setneg.go.id/index.php?Itemid=192&id=1662&option=com_content&task=view
semakin kesini keadaan alam Indonesia semakin memprihatinkan dan muncul banyak bencana
BalasHapus